Axel terbangun dan menemukan Aura yang masih asyik terlelap di dalam pelukannya. Pulas seperti bayi kecil. Seulas senyum tersungging di wajah Axel. Tangannya menyentuh pipi Aura membuat wanita itu bergerak sedikit namun tidak terbangun, mungkin masih merasa lelah setelah Axel mengerjainya berjam-jam semalam. Tidak heran kalau Aura masih ingin beristirahat. Axel sadar kalau justru semalam dirinya yang lepas kendali karena enggan melepaskan Aura di saat wanita itu sudah lemas. Padahal yang diberi obat perang-sang adalah Aura, tapi kenapa Axel yang seperti orang kese-tanan dan tidak ingin berhenti? Keterlaluan memang! Dirinya masih lanjut menggauli Aura meski wanita itu sudah menyerah kalah menghadapi gempuran ju-ni-ornya! Sudah gilakah dirinya? Sepertinya sudah! Dan itu semua karena Au

