Aura merasa hawa dingin merasuk ke tubuhnya, bahkan sampai ke tulang. Otaknya berpikir keras, menghitung dalam hati dengan cermat. Namun meski sudah menghitung berulang kali, jawabannya tetap sama. Tamu bulanannya belum datang juga meski sudah terlambat tiga minggu dari jadwal yang seharusnya. Ya Tuhan! Kenapa Aura tidak sadar kalau dirinya sudah terlambat datang bulan selama itu? Kenapa Aura tidak sadar kalau sudah lama dirinya tidak memerlukan pembalut? Kenapa Aura tidak sadar kalau ada perubahan yang begitu signifikan pada tubuhnya? Rasa panik menjalar ke hatinya, sadar kalau kemungkinan yang paling ingin dihindarinya justru kemungkinan besar terjadi! Dengan tergesa Aura mengambil testpack yang pernah dibelinya saat pertama kali dulu. Testpack yang belum pernah Aura pakai. Test

