Episode 8

1100 Words
  Fikiran Rania belum bisa ia alihkan dari apa yang terjadi pada mika tadi di kelasnya,itu mungkin sesuatu yang biasa bagi orang lain tapi baginya itu suatu hal besar yang berhasil mengganggu fikiran nya  "Apa dia yang obati kaki ku dulu?"  "Apa yang Reyhan maksud dulu adalah jin "batinya Dia ingat sekali Rayhan pernah menanyakan padanya apa dia tidak merasa ada yang ikuti ,Rania langsung jawab tak ada karena ia tak pernah berfikir tentang makhluk dari dunia lain itu.        "Kamu kenapa Rania,apa kapikiran kata-kata teman mu tadi?apa kamu setakut itu pada seorang jin?" Ujar seseorang yang masih memperhatikan Rania,dia menghela nafas berat ingatnya pada kata-kata ibunya kemarin masih terngiang di telinganya "Apa benar Rania akan takut pada ku? " katanya lagi   Ia mulai tak tenang memikirkan bagaimana nanti jika Rania tidak bisa mencintainya dalam perbedaan seperti ia mencintai Rania nya,namun detik berikutnya Raman kembali tersenyum penuh kemenangan melihat  sampul buku Rania 'my secret boy' dia terkekeh melihat nya  "Itu tidak mirip sama sekali dengan ku Rania " katanya di sela tawanya yang hanya di dengar diri nya sendiri tentu nya  " Tunggu kejutan dari ku ya sayang". Rania pulang bersama dua sahabat nya melewati jalan setapak dan saat melewati tempat dimana ia jatuh di tabrak seseorang kemarin membuatnya ingat tentang orang aneh yang langsung lari seperti orang melihat hantu,ia mendengus kesal jika ingat kejadian itu  "Kenapa Ran" tanya Amel yang mendengar nya mendengus "Aku kemarin ketemu orang aneh disini " lirihnya membuat dua sahabat nya langsung diam "Orang aneh??siapa" tanya Diandra memicing kan matanya kebingungan "Kemarin waktu aku pulang sendirian aku jatuh disitu "katanya sambil terus berjalan  "Seseorang menabrak ku ,salah ku sendiri sih jalan sambil main ponsel tapi dia juga salah karena dia yang menabrak ku" "Terus kamu ga pa-pa kan?ga ada yang luka ?" tanya Amel antusias "Enggak, dia langsung membantu ku dan minta maaf,tapi anah nya begitu melihat wajahku dia langsung berlari ketakutan seperti orang yang melihat hantu "terangnya kesal "Ketakutan?? Apa yang salah dengan mu,apa kamu liat wajah nya ?" Kali ini Diandra yang antusias mendengar cerita temannya  "Aku liat,tapi sekilas saja karena dia Langsung lari" "Kamu kenal dia?atau pernah ketemu dia sebelumnya ga??" "Kurasa nggk deh Mel,itu pertemuan pertama tapi dia begitu takut melihat ku aku jadi kesal kalau ingat kejadian kemarin" sungutnya dan terus berjalan menuju rumah nya yang sudah tak jauh lagi.Raman menyimak pembicaraan mereka sepanjang jalan juga penasaran siapa yang menabrak Rania,dia memiliki kekuatan untuk menerawang apa yang terjadi di suatu tempat namun hal itu bisa di lakukan ketika peristiwa itu terjadi bukan sudah lewat seperti yang Rania alami "Harusnya aku bersama nya kemarin,harusnya ku minta ken menjaganya supaya tak ada yang membuat nya seperti ini " lirihnya kemarin ia tak bisa menemui Rania dia dan Ken datu Banu pergi ke tempat Rajusi mengumpulkan informasi tentang keberadaan orang yang sedang dicari nya*** Rania merebahkan tubuhnya setelah seharian lelah beraktivitas sebelum memejamkan matanya mengambil kertas di bawah bantalnya dan mencium nya "Kau hadir dalam mimpiku kan sekarang? Aku merindukan mu " lirihnya sambil mengusap gambaran nya sendiri dan tersenyum menatapnya,kemarin pria itu tak datang ke mimpinya membuat nya kesal padahal dia sudah berusaha tidur lebih awal untuk bertemu the secret boy' nya tapi sayangnya pria itu tak datang"Ada kejutan untuk mu ,tidurlah " lirih Raman yang masih menatap gadis pujaannyaRaman mengusap rambut Rania dengan lembut tentu nya tanpa Rania tau dan pergi ketika Rania sudah terlelap,Raman tersenyum puas hari ini dia menghabiskan waktunya bersama gadisnya dan harus kembali pulang ke Bunian Sebelum ayahnya tau dia menemui Rania... Sesuai yang Rania harapkan dia kembali bertemu dengan pria idamannya dan   Sesuai yang Raman janjikan,ada kejutan untuk gadis nya yang di berikan melalui alam bawah sadar Rania. Rania menemukan dirinya duduk di pinggir danau  yang berada ditengah taman namun danau ini berbeda dari yang pernah dilihatnya dimanapun,danau yang sepanjang pinggir nya dihiasi bunga-bunga yang cantik tumbuh disana beberapa detik kemudian seekor kelinci putih menghampiri nya dan Rania dengan senang hati berusaha menangkap nya,tapi kelinci itu malah berlari kecil menuju suatu tempat dan Rania terus mengikuti nya sampai langkah nya terhenti ketika kelinci itu menghilang dan Rania menemukan sosok yang sangat dirindukan nya sudah berada disana  membelakangi nya seperti biasa nya ,pria itu sedang memberi makan beberapa kelinci di depan nya "Kamu.."katanya lirih Rania berfikir pria itu akan pergi ketika mendengar suaranya namun di luar dugaan nya pria itu menoleh menatap nya,Rania diam seribu bahasa melihat wajah pria yang selama ini ia gambar menghadap belakang Pria  itu masih menatapnya sembari memberikan senyum manis membuat Rania tersadar dari lamunannya  "Siapa kau sebenarnya?" Tanyana memberanikan diri  Bukan mendapatkan jawaban pria itu malah tersenyum manis lagi lalu pergi meninggalkan Rania yang masih penasaran "Hey! tunggu!!!Siapa kau" Rania berusaha mengejar nya namun pria itu semakin jauh meninggalkan Rania dan berhenti di sebuah kolam dengan ikan-ikan cantik disana Rania berusaha mendekati nya lagi kali ini pria itu diam saja ketika Rania sudah berada di samping nya  "Siapa kau?" Tanya lagi Pria itu menatap nya penuh kasih sayang dan memberikan senyuman termanis nya,Rania diam saja ketika pria itu menyentuh wajahnya dan membelai lembut rambutnya  "Siapa sebenarnya kau" tanya nya lagi tapi pria itu tetap tidak menjawab nya  Malah menarik tangan Rania menuju suatu tempat dan Rania menurut saja kemana mereka melangkah,Raman membawa Rania ke pinggir danau lagi tetap tidak mau menyebutkan siapa dirinya ,dia sengaja melakukan itu ingin membuat Ranianya penasaran siapa dirinya dengan begitu Rania terus memikirkan nya dan mudah untuk Raman membuat Rania mencintai nya itu satu-satunya cara agar Raman bisa bersama gadisnya  Saling mencintai bukan cinta sepihak saja. Belum sempat Rania tau namanya Raman sudah pergi ketika seseorang datang memanggil Rania   "Rania...!!" Teriaknya dan Rania yang berusaha mengejar Raman terhenti mendengar suara itu "Rania bangun!! "  Rania langsung tersadar dari mimpi indahnya dan menemukan Adit sudah berdiri di samping ranjangnya ,ternyata suara orang yang memanggil nya dalam mimpi adalah suara adit kakak nya    "Anak perempuan ko tidur kaya kebo banget sih,liat jam udah jam berapa coba" Adit  menarik tangan Rania agar bisa melihat arloji nya membuat nya meringis "Ihh kakak Rania masih ngantuk,lagian Rania kan ga ngampus hari ini " katanya berusaha memejamkan matanya lagi berharap bisa kembali bertemu Raman "Hey!!kamu lupa ya katanya mau di ajarin ngelukis sama si Zul,tuh si Zul udah nunggu kamu" sungut nya membuat Rania langsung sadar dan ingat permintaan nya kemarin  "Iya,iya ini udah bangun " katanya lirih dan dengan malas ia duduk di tepi ranjang "Sana mandi,,udah ditungguin semuanya,kita sarapan bareng "  "Iya,iya "jawab nya malas dan melangkah menuju kamar mandi setelah Adit meninggalkan nya     "Oh pangeran.. gara-gara kamu aku di katai kebo sama kakakku sendiri" katanya pada dirinya sendiri,ya setelah melihat wajah Raman ia menyebut dengan sebutan pangeran karena ketampanannya...Rania tersenyum puas setelah melihat wajah pria itu kali ini fikirannya hanya tertuju pada pria dalam mimpinya wajah tampannya dan senyum manis yang di berikan membuat Rania enggan untuk mengalihkan pikiran pada hal  lain.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD