“Enggaklah! Buat apa? Udah dibilang jaga rahasia. Gak bisa. Kejadian, dah,” ucap Saimah dengan ekspresi jengkel. “Udah! Gak usah diungkit, Sayang.” “Gak usah main-main, Mas.” Sarto yang mendengar ucapan Saimah seketika tertawa. Pria ini memang punya hati dengan sang wanita, tetapi sayangnya, Saimah tak menginginkannya. “Tawaranku masih berlaku seumur hidup,” ujar Sarto yang masih berusaha menaklukkan hati Saimah. Tanpa disadari mereka, ada sosok hitam berbau gosong telah duduk di bangku belakang dengan cucuran darah menetes dari kedua pelupuk mata, hidung dan sepasang telinganya.Tiba-tiba mobil Sarto macet saat akan sampai ke pasar. “Mas, cium bau sangit?” tanya Saimah sembari mengendus-endus. “Iya, ya. Baunya deket banget.” Saimah menoleh ke sumber aroma menyengat tersebut. Begitu

