Chapter 32

1503 Words

Kakinya melangkah menuruni tangga demi tangga untuk turun kembali keruangan butik itu, setelah ia selesai mengenakan gaunnya. Dari tadi tangannya tidak lepas dari Hand Phone. Ia menunggu intruksi berikutnya dari Bastian, tetapi sampai saat itu belum dihubungi juga. Tiba-tiba matanya melihat sesosok tubuh tinggi berdiri di depan tangga yang ada di bawahnya. Denyut jantungnya langsung berubah lebih cepat, apalagi ketika Bastian tersenyum padanya. Gylea mengingat bagaimana bibir itu ketika menciumnya dengan lembut, terasa sangat penuh dengan hasrat. Ia berjalan seperti melayang di atas awan. Sejuta kupu-kupu seakan berterbangan, di taman hatinya yang penuh gejolak. Bastian tidak bisa melepaskan tatapannya, dia belum pernah terpesona pada perempuan yang secantik apapun, tetapi kecantikan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD