Chapter 36

1306 Words

Gylea langsung memencet hidung, begitu memasuki ruangan kerjanya. Ada aroma asing yang membuat ia merasa mual. Seperti aroma tukang kebun yang tidak mandi selama seabad, kepalanya jadi puyeng. Pagi-pagi seperti ini harusnya membaui sesuatu yang segar, semacam bunga-bunga. Ini malah disuguhi oleh aroma yang sangat tidak bersahabat. Ia duduk, mengambil kayu putih untuk dihirupnya. Terdengar dari arah kamar mandi yang ketrak-kretek, mencurigakan. Dengan rasa kepenasarannya, ia menuju kamar mandi yang pintunya terbuka. Tampak seseorang sedang bersih-bersih, memunggunginya. Oalah, rupanya sumber bau itu dari orang ini. Gylea menghirup lagi kayu putihnya. Mau menegur orang bersangkutan, tetapi merasa tidak tega juga. Akhirnya Gylea menjauhinya tanpa kata-kata. Sebaiknya ia cepat-cepat p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD