Bab 29

1074 Words

Aku dan Tobias berjalan di koridor kampus. Ia tertawa saat tahu aku terkejut dengan kehadirannya di kelas. Aku tak menyangka ia adalah seorang dosen di kampus ini. “Aku hanya iseng,” ujarnya. “Mengajar untuk iseng?” Alasan yang sangat aneh. Mana ada orang hanya iseng mengajari mahasiswa. “Aku tahu beberapa hal dan membaginya, itu saja.” “Dosen yang berjiwa mulia. Mengajar tidak untuk mencari uang tapi hanya untuk membagi ilmunya,” “Jangan meledek.” “Aku tidak meledek. Ini kenyataan.” “Banyak sekali dosen di dunia ini yang memiliki niat mulia, jadi aku bukan orang yang spesial.” “Memang aku bilang kamu spesial?” Ia menghentikan langkah dan memandangku dengan wajah yang begitu serius sampai senyumku tiba-tiba menghilang. “Kamu ini.” Ia mengangkat tangannya ke atas kepalaku. Dengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD