Bab 27

1083 Words

“Aku di….” “Kamu tidak perlu tahu kami dimana. Jangan mengganggu kami!” Tobias merebut gawaiku dan segera memutuskan sambungan telepon setelah mengatakannya. Aku geleng-geleng sambil memasukkan gawai ke dalam tas. Permusuhan mereka sudah seperti Tom dan Jerry. Setiap kali bertemu pasti suasana jadi tak enak, termasuk saat telepon. “Aku lapar,” erangku sambil menyentuh perut yang keroncongan. “Mau makan apa?” “Apa saja yang paling dekat,” jawabku. Tobias berjalan lebih dulu, aku mensejajarkan langkah kami dan berjalan melewati gerai-gerai termasuk gerai tas. Gawaiku kembali bergetar, kali ini getarannya singkat. Sebuah pesan wathsapp pasti sudah masuk. Aku merogoh tas lagi dan mengambil gawai dari dalam. Damien mengirimkan pesan di WA yang memintaku segera pulang. Aku hanya membaca

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD