Damian menggantung setelannya di gantungan besi yang tersedia di dalam kamar mandi. Satu persatu ia mulai menanggalkan pakaiannya, kemeja, celana bahan yang tadi dia pakai ia taruh di dekat wastafel. Terpantul di dalam cermin keseluruhan tubuh Damian yang proporsional. Di beberapa bagian, terdapat beberapa memar kebiruan bekas pukulan yang di alaminya dari anak buah Elena beberapa hari yang lalu. Meski memar itu sudah tidak terasa sakit menyakitkan seperti pertama kali, namun tetap saja kalau kena senggol atau di sentuh secara tak sengaja masih terasa sedikit sakit. Walau dari raut wajahnya yang terkesan dingin Damian tidak menunjukkan tanda-tanda itu, orang yang jeli bisa dengan mudah mengetahui wajah pucatnya dari mata pria itu yang kuyu. Tak butuh waktu lama bagi Damian untuk meng