Prolog | David Noah Gutama

350 Words
David Noah Gutama bukanlah pria yang hanya bisa menghamburkan kekayaan milik keluarganya. Justru David adalah cucu paling bekerja keras karena karir yang dia mau jauh dari keinginan keluarga besarnya. Sehingga dia sering disebut pembangkang. Tidak masalah karena dia tetap bisa menghasilkan uang meski tidak ikut mengurus perusahaan keluarga. Tapi dia sungguh marah ketika tahu harta milik kakeknya jatuh ke tangan orang yang sangat tidak dia kira. Itu terjadi karena David hanyalah cucu dari istri siri kakeknya, maka harta itu tidak akan pernah sampai di tangannya. Harusnya David tidak masalah kalau cuma soal warisan karena keluarga neneknya juga sebenarnya sangat kaya. Namun ada satu harta yang sudah sejak lama David inginkan dan sudah dia geluti sejak lama sebagai pekerjaannya. Harta itu berupa sebuah rumah produksi dan agensi artis terbesar di Indonesia. Tapi harta itu justru baru-baru ini diserahkan kepada seorang gadis polos yang cuma tahu belajar dan pastinya tidak akan sanggup mengurus dunia entertainment yang keras meski begitu gemerlap. Fakta mengejutkan lainnya, demi menyerahkan harta itu, istri sah kakeknya mengangkat gadis polos bernama Widya ini menjadi anaknya. Mungkin karena tahu kalau David sangat mengincar perusahaan ini begitu si istri sah kakeknya jatuh sakit. Hal itu membuat kesabaran David habis, dia tidak akan rela kalau sampai Widya mendapatkan itu semua. Melakukan pekerjaan sebagai humas saja belum pernah, tapi istri sah kakeknya yang bernama Adara ini, justru memberikan perusahaan besar ke tangan Widya yang tidak berpengalaman. Sialnya lagi, demi melindungi harta anak angkatnya, Adara menulis wasiat yang mengatakan jika Widya tidak boleh menyerahkan perusahaan yang telah diberikan kecuali dia telah memiliki suami untuk membantu mengurusnya. Dalam keterpaksaan ini, David akhirnya maju dan berencana menikahi Widya meski harus melepaskan kebebasannya yang pernah berwacana bahwa dia tidak akan pernah menikah. “Semudah ini mengajakmu menikah?” tanya David di hadapan Widya. Widya mengangguk bersama ekspresi wajahnya yang terlihat santai. Berbanding terbalik dengan David yang justru sangat heran akan respon perempuan ini. “Tapi saya punya syarat sebelum menyetujuinya secara resmi,” ujar Widya. “Apa itu?” Syarat apapun akan David coba turuti asal dia bisa merebut perusahaan yang seharusnya tidak ada di tangan Widya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD