start 16 - The Past

1738 Words

Rona berjalan menyusuri lorong kampus bersama kedua sahabatnya dengan begitu ceria. Di pundak mereka terlihat tabung berisi gambar desain dan rancangan mereka layaknya mahasiswa desain dan arsitektur pada umumnya. “Gue udah bilang kalau Bu Irma bakalan menyukai desain dapur yang gue kasih,” ucap Rona bangga atas apa yang ia dapatkan, sedangkan kedua teman di kanan dan kirinya hanya menggeleng melihattingkah Rona yang seperti anak kecil. “Percaya,” angguk Vivian, salah satu sahabat Rona yang berasal dari Surabaya ini menyetujui ucapnya. “Desain loe emang sempurna. Sampai dosen se-killer Ibu Irma aja bisa menyunggingkan senyumnya ngelihat desain seorang Rona mentari. Iya nggak, Len?” Vivian menyenggol pundak Elena yang mengangguk kecil lalu tersenyum tipis. “Ah... gue senang banget hari

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD