Bintang meruntuki dirinya. Beberapa kali dia harus menahan napsunya. Bagaimana mungkin dia bisa dengan mudahnya meminta Rona melepaskan pakaian yang dia gunakan dan membuatnya harus menjilat ludahnya sendiri. Seharusnya, dia sadar sejak pertama kali melihat Rona mandi dulu bahwa tubuh Rona mempunyai daya tarik tersendiri. Pinggulnya yang tanpa tertutup satu kainpun terlihat begitu mempesona, kaki yang begitu jenjang, serta sesuatu yang begitu menojol dibalik kain tipis yang menutupinya itu. Bintang harus mengakui Rona memiliki tubuh yang diidam-idamkan semua wanita di dunia. Bintang menutup matanya saat merasakan percikan air mengenai wajahnya. "Mikirin apa?" Rona memercikan air laut itu ke wajahnya. Bintang tersenyum melihat tawa Rona. Rasa penasaran kepergian Rona dulu tetap ada, namu

