Ting! “Om, bukain pintu dong. Ada tamu tuh kayaknya.” “Kamu aja yang buka. Kamu ngga lihat saya lagi makan?” jawab Jay acuh lalu kembali menyuap nasi goreng ke mulutnya. “Om aja yang buka~ aku masih nyuapin Alvin makan nih. Memangnya Om mau gantiin aku?” Asa merengek berharap Jay mau menurutinya. Ting! “Tuh Om, bunyi lagi bel nya. Cepat bukain.” Asa kembali bersuara, ia mendesak suaminya untuk membukakan pintu depan. “Iya-iya.” Jay terpaksa bangkit dari duduknya lalu melangkahkan kakinya menuju pintu depan. Ceklek! Matanya sontak melebar dengan dahi yang mengernyit ketika mendapati sepasang suami-istri paruh baya yang terlihat asing di matanya sedang berdiri di depan ambang pintu dengan senyum kecil yang tercetak di wajah mereka. “Selamat siang Pak. Apakah ini benar rumah Mbak Asa?

