Di tengah perjalanan menuju perusahaannya, Jay terlihat memasang tampang berpikir, pikirannya berkeliaran memikirkan Asa. Entah kenapa pikirannya random bisa memikirkan istri kecilnya itu. “Kenapa sih Mama sama Papa bisa jodohin saya sama bocah kayak begitu? Tidur sekamar aja ngga mau, berisik dan merepotkan saja kelakuannya.” gumam Jay berbicara pada dirinya sendiri, ia bahkan terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya.
Jay menghela napas beratnya, “Apa saya bisa jatuh cinta dengan dia? bahkan kita saja belum kenal lama.”
Kringg...
Ponsel Jay yang berada di atas dashboard mobil berbunyi hingga Jay membuyarkan segala lamunannya. Ia pun mengambil ponselnya dan melihat kontak Mama tertera di layar ponselnya kini.
“Iya Ma?” jawab Jay ketika mengangkat panggilan dari Mamanya.
“Jay, nanti sia
