Dengan menyimpan rasa penasaran aku tetap pergi dari rumah Zahra. Aku harus segera mengantarkan semua makanan itu pada pemiliknya. Mas Damar pasti sudah menungguku di rumah. Mbak Susi tadi aku lihat sudah hendak keluar mobil, tapi begitu melihatku berdebat dengan Zahra, wanita itu sepertinya mengurungkan niatnya dan masuk kembali ke dalam mobil. "Tadi ada Mas Bisma ya, Mbak?" tanya Mbak Susi begitu aku sudah masuk lagi ke mobil. "Iya mbak," jawabku singkat. "Saat aku mengantarkan sesuatu ke rumah Mbak Zahra, aku suka melihat Mas Bisma keluar dari rumah mbak Zahra jika Mas Damar tidak ada." "Sering mbak?" tanyaku penasaran. "Nggak sering sih, tapi beberapa kali aku lihat." Aku terdiam mendengar penuturan Mbak Susi. Meskipun rasa penasaran bergejolak dalam hatiku, namun aku memilih un

