Sixty Eight

2034 Words

Bugh. Satu pukulan telak, sontak telah mendarat sempurna di rahang Dhafin. Membuat si pemilik rahang lantas mengerang sejenak di sela Shadana yang menyorotkan tatapan tajamnya. Tapi tidak masalah, sebab ia sendiri pun sudah mengira bahwa mungkin resikonya memanglah akan seperti ini apabila dia harus menceritakan segala sesuatunya kepada Shadana yang notabene adalah sahabat setianya Hansa. Ya, beberapa waktu lalu, Dhafin memutuskan untuk menghubungi Shadana dan meminta pria itu menemuinya di sebuah tempat yang sudah Dhafin tentukan sendiri. Walau awalnya ragu dan merasa tidak yakin pada keputusan yang diambil, tapi pada akhirnya Dhafin pun benar-benar mantap dalam membeberkan segala sesuatunya kepada Shadana yang kala itu sudah tiba dan bertanya padanya mengenai tujuan Dhafin memanggilny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD