Sixty Five

2076 Words

Dhafin memejamkan matanya untuk sejenak. Melihat Hansa yang tertunduk diam seusai sebelumnya ia omeli, pria itu pun kembali mengembuskan napasnya panjang. Mula-mula, ia pun mengusap wajahnya kasar. Lalu setelah merasa agak menyesal karena sempat mengomeli sang wanita, kini Dhafin pun tampak meredam kekesalannya dan mulai beringsut menghadapi Hansa setelah memindahkan satu kantung kresek yang dijinjing tangan kanannya ke tangan kirinya. "Kemarilah! Mari kita duduk bersama dan berbicara lagi," gumam Dhafin sembari berinisiatif meraih tangan Hansa yang ditariknya pelan menuju ke arah meja makan mini di bagian pantry. Selepas sempat menarik mundur kursi yang ada, Dhafin pun lantas meletakkan dua jinjingan yang semula digenggamnya tepat ke atas meja pantry seraya berkata, "Duduklah! Aku aka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD