Nineteen

2067 Words

Hansa mendesah gusar. Meratapi nasib malang yang tahu-tahu terjadi begitu saja tanpa pernah diduga. Entah harus berapa kali ia membuang napasnya kasar seusai ia yang mendapatkan larangan masuk ke dalam kantor oleh satpam jaga ketika ia datang berbarengan dengan Shadana yang memang di pagi itu mereka tampak begitu kompak mendatangi kantor setelah sempat menemui Rian terlebih dahulu di terminal ibu kota. Saat Hansa pikir bahwa sang ayah hendak berkunjung dan setidaknya menginap di Ibu kota selama beberapa hari ke depan, tapi ternyata ayahnya itu hanya ingin menemui mereka saja selagi dirinya ada di wilayah ibu kota karena sudah mengantarkan barang di sekitar terminal. Membuat Hansa menghela napas kecewa karena sang ayah malah pamit pulang lagi setelah beberapa waktu mereka bertukar kabar di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD