Beberapa menit sebelum Dhafin datang menjemput, Hansa tampak sedang mematut dirinya di depan cermin yang sayangnya hanya terlihat setengahnya saja. Mengingat cermin yang ada di hadapannya bukanlah jenis cermin raksasa seperti di toilet kantor apalagi yang ukurannya setinggi badan orang dewasa, maka rasanya Hansa seakan tidak cukup puas di kala ia yang ingin memastikan bahwa penampilannya cukup layak. Namun jika dilihat dari bagian atasnya saja, Hansa merasa bahwa gaun yang saat ini dikenakannya tidaklah buruk atau pun terkesan seksi yang berpotensi mengundang hasrat dari para pria yang nanti memandangnya. Entah bagaimana caranya, bosnya itu sangatlah pandai dalam memilihkan gaun untuk Hansa kenakan. Meski bukan jenis glamor yang mencolok ketika dipakai, tapi gaun berwarna merah marun ini