Tahun 2000 Bab 6

709 Words
"Hei Eth..." Suara pria berteriak bersamaan. Mereka memanggil dari kejauhan sewaktu melihat Ethan yang sedang bersenda gurau bersama wanitanya. Siapa lagi kalau bukan kekasih tersayangnya 'Mauren'. Hingga dia tak mendengar sahutan temannya. "b*****t! Kalian lagi, selalu menggangguku." Umpat Ethan yang berpura-pura tidak mendengar panggilan itu, seakan telinganya tersumbat oleh sesuatu yang menjadi sendaguraunya bersama Mauren. Taman ini menjadi saksi kebahagiaan mereka berdua. Sam bergerak cepat menghampiri sepasang kekasih yang sedang dimabuk kasmaran. "Gila!" Sam terlihat kesal sambil menunjuk Ethan. "Maksudmu apa?" Sam terlihat menantang Ethan. "Kamu sengaja tidak melihat kan! Habis suara panggil kamu! Sungguh keterlaluan." Alex begitu geram dengan tangannya pada pundak Ethan. "Eh... Kenapa dengan kalian?" Tantang Ethan. "Ini privasiku, kenapa kalian selalu saja mengganggu!" Bentak Ethan. "Kalian 'kan berteman!" Sahut Mauren menyaksikan pertengkaran Ethan dan teman-temannya. "Maaf ya!" Sam luluh dengan ucapan Mauren. "Aku juga ya!" Ethan pun melunak sambil menggenggam tangan Mauren. "Is..." Alex berdecak muak dengan tingkah Ethan. Alex memalingkan wajahnya agar tidak melihat tingkah Ethan. "Sudahlah kawan, kita sudah lama..." Sam mulai meredam amarah Alex. "Hah... Tidak semudah itu! Kita hanya dijadikan tempat gundah bagi dia!" Alex kesal. Mereka melupakan arti sahabat, apa karena ada yang berusaha menjauhkan salah satunya dari sahabatnya yang lain. "Apa kalian tahu arti sahabat?" Tanya Mauren kepada Ethan dan temannya. "Apa pentingnya itu? Semua karena mu!" Tunjuk Alex kepada Mauren. "Jaga sikapmu!" Kali ini Ethan menahan tangan Alex yang mengarah ke Mauren, kekasihnya. "Ya, aku mengerti. Bagi ku sahabat adalah segalanya. Sahabat adalah orang ketiga dari orang tua dan guru di sekolah. Tidak semua sahabat itu saling ada buat sahabat-sahabatnya yang lain. Terkadang dengan kesibukan mereka masing-masing mereka tidak selalu ada buat kita." Jelas Mauren. "Berarti benar kalau kamu penyebabnya!" Singgung Alex. "Cukup, ini bukan tontonan!" Ethan melunakkan suaranya agar tidak menjadi tontonan didepan publik. "Apa kamu sahabat juga Mauren?" Singgung Sam sambil tersenyum. "Sudah Sam, jangan melibatkan dia!" Ethan lagi-lagi menahan ucapan temannya. Hahaha... Sam tiba-tiba tertawa. Semuanya bingung dengan tingkah Sam yang mendadak melupakan permasalahan yang baru saja terjadi. "Ini... Ini yang disebut GILA!" Ethan menunjuk Sam sambil mengikuti Sam yang tertawa terbahak-bahak. Alex masih bingung seakan dia dikerjai oleh dua sahabatnya ini. Bagaimana tidak Alex bertambah kesal! Melihat Sam dan Alex tertawa begitu bahagianya setelah membangkitkan amarah Alex. "Memang Anjir kalian!" Wajah Alex memerah melihat sekelilingnya menatap kearah mereka. "Sudahlah Lex! Benar kata Mauren, 'Tidak semua sahabat itu saling ada buat sahabat-sahabatnya yang lain' jadi itu lah sahabat versi Mauren!" Terang Sam kepada Alex. "Cukup..." Ethan memeluk temannya, karena dia merasa dia perlu sahabatnya suatu saat nanti. "Kita sahabat 'kan!" "Kalau dia!" Tunjuk Sam kearah Mauren. "Dia..." Ethan terbata-bata dengan penekanan Sam. "Sudahlah Eth!" Sam tertawa melihat wajah Ethan yang terlihat bingung. "Sudah lihat 'kan!" Sambung Alex. "Tenang kawan, kita masih sahabatkan!" Rayu Ethan menenangkan teman-temannya sambil menepuk pundak. Akhirnya tawa mereka pun muncul seketika dan Mauren mulai lega. Kebersamaan Eth dan sahabatnya yang sudah lama terjalin. Setelah itu, Eth bergegas meninggalkan sahabatnya dengan menarik Mauren untuk meninggalkan teman-temannya. "Ayo Mauren!" Eth dan Mauren berlari. "Sialan kalian." Umpat Sam. "Hei... Baru saja, sekarang sudah... Anjir kalian!" Alex semakin kesal dengan tingkah Ethan. Ethan menganggap sahabatnya mengganggu privasi dirinya dengan Mauren. Kemana mereka pergi? Mencari persembunyian untuk menghindar dari gangguan. "Ayo... Kita harus segera menghilang dari pandangan mereka!" Ethan bergegas mengajak Mauren. Mereka berlari tak lepas dari tawa bahagia. "Kemana kita, Eth?" Tanya Mauren yang mulai kelelahan mengikuti Ethan. "Sebentar lagi sampai!" Ethan berusaha mencari tempat terdekat karena Mauren sudah terlihat pucat dan keletihan. Mauren mengangguk dan terus mengikuti langkah Ethan, bagaikan pasangan yang telah bersatu dalam satu ikatan. "Aku sayang kamu!" Ethan meluapkan perasaannya sembari menarik tangan Mauren. "Apa Eth?" Mauren tidak jelas apa yang diucap Ethan. Ethan mengerucutkan bibirnya sambil menggerakkan alisnya. "Is... Apa-apaan sih?" Mauren tersipu malu melihat wajah Ethan. "Sudahlah, ikut saja aku!" "Tapi..." Mauren terlihat mengeluh. Apa yang dikeluhkan Mauren sehingga Ethan menjadi fokus menatap Mauren dan menantikan apa yang akan diucapkan selanjutnya. "Apa?" Tanya Ethan yang terdiam sesaat menantikan Mauren. "Apa kita bisa bersama terus?" Mauren terlihat takut tidak bersama lagi dengan Ethan. Cinta mereka seakan tidak dapat dipisahkan, walaupun halangan dan rintangan yang mereka hadapi. Semua itu keputusan-Nya, tapi mereka tetap menjalani harapan dan keinginan mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD