Bagaskara "Kenapa? Apa aku tidak pantas untuk dijadikan teman?" Alex, pria berdarah dingin itu berjalan ke arahku dengan angkuh. Melihat makanan yang terhidang di atas meja, aku bergidik ngeri. Jangan-jangan makanannya sudah dicampur dengan racun? Ketika aku sedang menatap Emi dan makanan yang ada di depanku bergantian, Alex malah tertawa. "Apa kau pikir sekali makan atau minum racun akan langsung mati?" Alex tiba-tiba berbicara, sungguh tidak tahu malu. Jadi, maksudnya dia mau cuci tangan? "Kalau dosisnya besar, tentu saja bisa. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini." Aku membalasnya dengan tajam. Dia memang pria pemberani, tapi kelewatan. Satu hal lagi, dia juga bukan orang yang suka memikirkan penilaian orang lain. Apapun yang dia suka, akan dilakukannya walaupun nyawa orang l

