BAB 3 : Misi Pertama Selena

1265 Words
    Selena diam, ia sedang memikirkan langkah yang akan diambilnya.  Dia harus segera menuntaskan    misinya, yaitu menjodohkan seratus pasangan kekasih!  Rasanya hal itu tak terlalu sulit bukan?  Manusia    pada dasarnya sensitif pada perasaan cinta.     Selena merasa dia harus menyelesaikan tugasnya secepat mungkin sebelum makhluk terkutuk itu dapat menguasainya.  Demi Dewa!  Iblis itu memberikan pengaruh yang begitu kuat padanya.  Ini sangat mengerikan!  Selena tak pernah terguncang seperti ini.  Masalahnya, mengapa tubuhnya sendiri menkhianati dirinya?     Ciuman Damon telah membangkitkan sisi lain yang bahkan tak pernah Selena ketahui ada pada dirinya.  Itu nafsu.  Menyebutkannya saja membuat Selena merasa jijik.  Dan ia lebih jijik lagi pada makhluk terkutuk yang membangkitkan nafsu liar dalam dirinya.     Selena mengingat~ingat siapa yang bisa ia jadikan sasaran dalam misi pertamanya.  Ah, ia tak punya bayangan sama sekali.  Ini gara~gara iblis itu, dia mengacaukan konsentrasi Selena.  Untuk pertama kali dalam hidupnya Selena membiarkan kebencian merambati hatinya..               ===== >*~*       Tobias membisikkan satu informasi lagi pada tuannya.  Apalagi?  Tentu saja tentang Selena!  Selena mempunyai misi khusus di dunia manusia.  Ia harus menjodohkan seratus pasangan kekasih manusia supaya ia bisa kembali menjadi peri cupid.  Cih, tentu saja Damon tak akan membiarkan hal itu!  Dia bersyukur Selena menjadi manusia, jadi gadis itu bisa merasakan cinta dan nafsu!     Damon terkekeh, dia bangga sudah berhasil membangkitkan nafsu dalam diri gadisnya itu.  Setelah itu semuanya akan makin mudah.  Damon akan menjadikan Selena miliknya sesegera mungkin!     "My Lord, apa yang harus hamba lakukan pada gadis itu?"     "Jangan lakukan apapun, Tobias!  Hanya aku yang boleh menyentuhnya.  Hanya aku yang boleh menyeretnya dalam dosa hingga ia layak tinggal disampingku.  Ia harus belajar mengenal dosa, kurasa itu tak sulit baginya.  Penggodanya adalah sang raja iblis sendiri."     Damon tertawa keji.  Ia sudah membayangkan seribu cara untuk menggoda dan menyeret Selena dalam kubangan dosa.  Itu kesenangan terbesarnya.  Belum pernah Damon merasakan nafsu menggoda sebesar ini.  Dan tentang urusan perjodohan seratus pasangan sialan itu, Damon dengan senang hati akan menggagalkannya!     Sementara itu, Chalista mendengar semuanya dari balik pintu.  Hatinya yang dingin dan hitam semakin berbisa.  Dia adalah iblis wanita terkejam yang pernah ada hingga semua iblis memujanya. Namun hatinya hanya ada pada Damon.  Pasangan yang dianggap sepadan baginya.  Dia yakin cepat atau lambat Damon akan menjadi miliknya.     Namun kini keyakinannya terancam goyah.  Ini gara~gara peri cupid sialan itu!  Beraninya dia memanah jantung rajanya!  Dendam mulai meracuni hati Chalista yang hitam pekat.  Rencana jahat sudah ia ciptakan khusus untuk pesaingnya itu.  Tentu saja Damon tak boleh tahu, Chalista sudah mengaturnya dengan rapi. Selena, kau harus binasa!               ===== >*~*       Pagiku cerah ceria     Matahari bersinar     Kutenteng tas merahku     Kusampirkan ke pundak.       Guruku tersayang...guru tercinta     Tanpamu apa artinya aku.     Tak bisa baca tulis     Tak tau banyak hal       Ian terkekeh mendengar Selena bernyanyi riang.  Mendadak Ian suka sekali mendengar lagu ini.  Hellow, ini kan lagu anak~anak tapi Ian tetap suka.  Semuanya karena Selena.     "Ian.. Ian, kau tahu teman kita yang sedang jatuh cinta?" tanya Selena tiba~tiba.     Crutttt!  Ian yang sedang asik menyeruput teh kotaknya langsung menyemprot cairan berwarna coklat itu.     "Woi, pagi~pagi ngapain tanya orang jatuh cinta?  Kurang kerjaan kaliii," sergah Ian pura~pura galak.     Ia tak pernah bisa marah pada ‘ma cherrie’nya yang manis memikat ini.     "Ada, ada yang jatuh cinta, Ma cherie," sahut seseorang yang ikut bergabung bersama mereka.     "Lo gak berhak manggil Selena 'ma cherrie', Abi," tegur Ian jutek.     "Iya, Abi.  Kau bukan misanku," ucap Selena polos.     "Lo berdua pagi~pagi udah kompak nyerang gue.  Malangnya nasib gue."  Abi belagu emang.     Selena memegang lengan Abi dengan antusias.  "Abi, katakan padaku siapa yang sedang jatuh cinta?" tanyanya dengan wajah berbinar.     "Aku," jawab Abi sok misterius.     "Baiklah, kamu cinta sama siapa?"     "Sama kamu," jawab Abi sok polos.     Ian langsung menjitak kepala Abi.     "Tidak!  Tidak boleh!" racau Selena panik.     "Kenapa gak boleh?"     Abi jadi penasaran.  Diam~diam Ian juga menunggu jawaban Selena dengan hati berdebar.     "Aku gak boleh jatuh cinta."     "Kok bisa?  Apa lo sudah ada yang punya?"     "Maksudnya?  Yang punya aku itu siapa?" tanya Selena polos.     "Yah siapa aja!  Pacar, suami, selingkuhan," jawab Abi ngasal.     "Seling..kuh..an?"  Selena bergidik ngeri.  "Tidak.  Aku belum ada yang punya.  Tapi hatiku ada yang punya," ucap Selena jujur.  Berkat cupid arrow yang nyasar..     Hati Ian tercubit mendengarnya.  Masa cintanya harus layu sebelum berkembang?     "Oh cinta bertepuk tangan ya," Abi manggut~manggut.  Uh, lagaknya kayak udah pakar cinta.     Ya juga sih, makhluk terkutuk itu kan yang mengejar Selena dan Selena berusaha menghindarinya.  Itu kan seperti cinta bertepuk sebelah tangan.     "Tul, Abi!  Pinter kamu," puji Selena tulus.     Gantian Abi yang cengo, orang ini cintanya bertepuk sebelah tangan bukannya patah hati malah ceria tanpa beban!     "Ayolah Bi, serius!  Siapa yang jatuh cinta?" desak Selena lagi.     "Elo, ya!"  Ian menowel hidung Selena, "kepo banget sih ngurusin orang jatuh cinta!  Itu privacy tauk," omel Ian sebal.     "Aku suka menyatukan orang yang jatuh cinta, Ian.  Bukan kepo."     "Hobi yang aneh," komentar Abi sambil nyengir.  Gadis ini makin menarik hatinya.     "Nah itu dia!"  Abi menunjuk seorang gadis gendut berkacamata yang berjalan didepan mereka.     Mata Selena berbinar~binar penuh semangat.  Ia mengejar cewek itu dan menjajari langkahnya.     "Hei namaku Selena.  Apa kau sedang jatuh cinta?"     Gadis itu menoleh dengan sengit.  Namun melihat senyum polos Selena, sikapnya langsung berubah.     "Kok kamu tahu?"     "Tubuhmu mengeluarkan sedikit aroma cupid.  Ah, kamu pasti tak paham.  Yang jelas aku tahu.  Mau kubantu?  Aku bisa menyatukan kalian."     Gadis itu sedikit terinspirasi melihat semangat Selena.     "Bagaimana caranya?  Ohya, namaku Jessica."     "Ya Tuhan, aku lupa menanyakan namamu tadi.  Maaf ya."     "Tak apa.  Emang kamu tahu siapa gebetanku?"     "Apa itu gebetan?"     Jessica pikir Selena pura~pura gak tahu.  Tapi melihat ekspresinya, sepertinya gadis itu betul~betul gak tahu.     "Orang yang kita sukai tapi masih incaran kita."     "Calon pacar?"     "Belum tentu."     "Tau, ah!  Siapa gebetanmu, Jess?"     Jessica berbisik di telinga Selena, "Daniel Lee.."     Daniel Lee adalah salah satu anggota geng Bronxz.  Dia yang paling tenang dan kalem diantara yang lain.  Pasti tak sulit memotivasinya.     "I got it!  Jessica, kau akan mendapatkan pujaan hatimu."     Selena menoleh pada Jessica dan melihat gadis itu diam terpaku.  Wajahnya membeku.     "Jess.."      Selena menggoyang bahu Jessica dan cewek itu roboh seketika!  Dan dibalik Jessica, Selena melihat makhluk itu.  Setengah manusia.  Setengah serigala.  Tubuhnya manusia namun kepalanya serigala!  Selena menjerit ketakutan!  Makhluk itu mendekatinya dan mencekik lehernya!  Selena kesulitan bernapas, stok oksigen dalam tubuhnya makin menipis.  Selena merasa semakin tak berdaya, matanya mulai berkunang~kunang.  Mendadak cekikan di lehernya terlepas.  Makhluk setengah serigala itu terlempar hingga mengenai tiang sekolah!     Makhluk itu melolong kesakitan!  Secepat kilat sesosok tubuh menerjang makhluk setengah serigala itu.  Ia menjentik d**a makhluk jejadian itu.  Hanya seperti itu saja namun akibatnya fatal.  Makhluk jejadian itu hancur lebur menjadi debu!  Dan terbawa angin.     Selena membelalakkan matanya menyaksikan kejadian itu.  Ia sedang tak bermimpi kan?  Dan sesosok tubuh itu menoleh padanya.     "Kau tak apa, My Queen?" tanyanya dengan suara seksinya.     Rambutnya yang agak panjang berkibar lembut terkena belaian angin.  Jas panjangnya juga bergoyang lembut mengikuti alunan angin.  Sungguh pemandangan yang indah, membuat Selena enggan melepaskan pandangannya.  Jantungnya berdenyut lebih cepat.     "Ehmm, terima kasih."  Demi sopan santun Selena mengucapkannya.               Damon Devilano berjalan perlahan mendekati buruannya.     "Hanya itu saja?"  Dia mengangkat alis tebalnya yang indah.     "Maksudmu?"     Damon menipiskan jaraknya dengan Selena hingga wajahnya hampir menyentuh Selena.  Spontan Selena berusaha menjauh namun tangan kokoh di belakang lehernya menahannya dan mendorong kepala Selena hingga makin mendekati Damon.     Lagi~lagi Damon menciumnya dengan panas dan penuh gelora.  Selena merasa lunglai seketika, tubuhnya tak kuat menopang dirinya sendiri.  Damon menahan tubuh Selena dengan pelukan posesifnya dan menariknya hingga tak ada jarak diantara mereka!     Perlahan Selena mulai tergoda membalas ciuman nakal itu namun ia masih terlalu polos.  Ia tak tahu bagaimana cara melakukannya, celakanya ia menggigit lidah Damon yang ada dalam mulutnya.  Damon sontak menghentikan ciumannya.     "My Queen, ciumanmu parah!  Kau harus banyak berlatih," ejek Damon sambil tertawa meremehkan.     "Pada siapa?  Padamu?" sahut Selena kesal.  Heran, iblis satu ini mudah sekali mengaduk~aduk emosinya!     "Tentu saja, My Queen.  Jangan sekali~kali melakukannya pada orang lain.  Dia pasti akan kubunuh!  Namun sebelumnya dia akan kukebiri, kupotong k*********a dan kuberikan sebagai camilan untuk anjing buduk.  Mengerti?!"     Dasar iblis!  Semua kata~katanya selalu terdengar keji tak berperasaan.  Tentu saja, dia kan memang tak punya perasaan!           ===== >*~*   Bersambung..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD