Happy Reading ^_^ *** Meskipun bibirnya berucap tidak peduli, tapi nyatanya hati Christopher tidak setega itu. Kakinya yang sudah berjalan sejauh beberapa ratus meter langsung dia hentikan dengan hentakan kasar. Ya Tuhan, kenapa dia harus punya rasa penyesalan seperti ini? Padahal sebelum-sebelumnya dia begitu cuek. Dia tidak peduli, bahkan pada apa pun yang Chrystal lakukan selama di Amerika. Belum lagi dengan sikap kekanakannya yang sudah melewati batas. Janji siallan itu—! rutuk Christopher dalam hati karena merasa terikat. Tapi kemudian dia bertanya-tanya: Benarkah semua ini karena janji itu? Atau ada sesuatu yang lain yang mulai menggerogoti hatinya? Christopher menggeleng untuk menepis segala rasa aneh yang mampir ke pikirannya. Kepeduliannya pada Chrystal murni karena perempuan