BAB 76

1028 Words

"Kalau lu emang teman gua, lu bakal dukung gua, bukan malah ikut mojokin! Otak lu di mana, sih?!" ucap Kafka dengan volume suara naik satu oktaf. Rizwan menaikkan sebelah alisnya, tak lama setelah itu ia buang rokoknya ke tanah, saat sudah jatuh ia injak rokok itu sampai benar-benar hancur. Apa yang dia lihat sekarang jelas-jelas sangat berbeda dengan Kafka yang ia kenal. "Gua bilang kayak gini pun demi kebaikan lu!" ucap Rizwan, kini laki-laki itu pun ikut berdiri seperti posisi Kafka sekarang. Kafka tertawa. "Demi kebaikan gua? What the hell? Di sisi mana yang terlihat kebaikan? Yang jelas lu enggak beda jauh sama kakak dan ayah gua!" Amar menghela napas pelan, ia yang sebelumnya duduk pun kini bangun. "Rizwan bilang kayak gitu, supaya lu bisa bebas dari rasa sakit. Emangnya apa yang

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD