The Florrest - 2

1186 Words
“Aku akan melakukan sebuah misi untuk mengawasi, dan melindungi keluarga Vergard, apa ada diantara kalian yang ingin melakukan misi bersamaku?” tanya Shawn. “Aku!” seru Ann. “Tentu saja selain dirimu, Ann. Aku tidak akan menempatkanmu lagi ke dalam bahaya,” jawab Shawn. “Kau bertanya, dan aku menjawabnya, Kakak. Sekarang kau menolak jawabanku,” gerutu Ann. “Rery, Kipp, dan kau Jace. Kalian bertiga yang akan ikut bersamaku,” ujar Shawn. “Oke,” jawab Jace. Rery, Kipp, dan Jace memiliki sebutan sebagai The Strikers. Mereka selalu menjalankan misi untuk melindungi petinggi The Florrest, dan biasanya … mereka berada di posisi tidak lebih dari radius lima ratus meter. Memiliki kemampuan menembak yang tidak main-main, dan selalu tepat pada sasarannya. Diantara ketiganya, ada satu yang memiliki mata humanoid. Ia adalah Jace, pria bertubuh kekar dengan senyuman yang terlihat menyeramkan. Jace lebih sering menggunakan kacamata hitam untuk menutupi mata itu. Ia selalu mengutuk matanya sendiri karena kejadian yang terjadi pada masa lalu. Sedangkan Rery , seorang pria yang sangat tampan dan selalu menarik perhatian para wanita di kelab malam. Rery biasanya digunakan untuk memancing informasi dari beberapa narasumbernya. Karena wajahnya yang terlihat seperti pria biasa, Rery selalu menyebut dirinya sebagai Maskman. Tidak kalah dari kedua rekan lainnya, Kipp juga memiliki kemampuan dalam menggunakan senjata berupa pisau kecil dan kunai. Kipp selalu membawa senjata itu di sekitar tubuhnya. Maka jangan heran jika melihatnya tidak habis saat menggunakan pisau dan kunai itu. Shawn berjalan mendekati ketiga orang itu, dan memberikan sebuah foto pria dan wanita yang menjadi klien mereka kali ini. “Kemungkinan … kita akan terlambat untuk sampai di sana. Karena Caroline tidak menyebutkan kapan kita harus melindungi anaknya itu,” jelas Shawn. “Shawn, apakah semua ini ulah Balthazar?” tanya Rery. “Kita tahu siapa dalang dibalik semua kekacauan yang ada di benua ini. Maka dari itu, mari kita basmi Balthazar hingga ke akarnya,” ujar Shawn. “Hei, bukankah dari keluarga Vergard hanya tersisa dua orang itu?” sahut Kipp. “Ya, kau benar sekali,” jawab Jace. “Wajah mereka nampak ketakutan saat berada di dalam foto itu. Aku yakin, seseorang sedang menodongkan senjata padanya,” timpal Kipp. “Sebaiknya kita susun rencana untuk dapat melindungi pria itu dari jarak aman,” ujar Shawn. Setelah perbincangan itu, mereka mulai berjalan keluar dari dalam mansion menuju halaman depan. Ketiganya masuk ke dalam mobil dan melaju kencang menuju Sydney. *** Sebuah mobil Bentley State Limousine berjalan menuju perusahaan V Corp. dan di dalam sana ada seorang pria dengan tuxedo hitam, yang duduk dengan santai menyiapkan pidato untuk acara penobatannya sebagai CEO terbaru perusahaan V Corp. V Corporation adalah sebuah perusahaan teknologi canggih. Dimana mereka lebih menyukai untuk meneliti beberapa teknologi yang diciptakan oleh sebagian orang di dunia ini. Tidak hanya itu, V Corp juga bekerja sama dengan keluarga Camorra dari benua Amerika. “Tuan, perjalanan harus terhenti, kita harus mengambil jalan lain,” ujar seorang supir. “Terserah! Kau yang memegang kendali kenapa harus bertanya padaku?” “Baik, Tuan.” Supir pribadi dari pemimpin V Corp itu hanya bisa menurut pada atasannya. Setelah mobil memutar balik, mereka di arahkan untuk menuju pinggiran kota Sydney. Sampai akhirnya sebuah truk bermuatan mendorong mobil limosin itu dari belakang. “Ada apa ini?” tanya Zack. “Entahlah, Tuan.” Mobil itu terus melaju meski pengemudi menginjak rem. Akhienya mobil yang ditumpangi Zack masuk ke dalam air laut, dan tenggelam. BOOM DOR DOR DOR Suara tembakan beruntun dari arah belakang Mafioso. Shawn dan ketiga orang yang ikut bersamanya, kini menyerang semua Mafioso yang ada di sana. “Sial! The Florrest datang! Cepat pergi dari sini,” ujar seorang Mafioso. “Cih! Kabur? Tidak semudah itu, bodoh!” umpat Rery. Mereka mengepung Mafioso hingga berkumpul menjadi satu. “Jace, ikut aku masuk ke dalam air! Kita selamatkan mereka dulu,” ujar Shawn. Jace mengangguk dan segera melompat masuk ke dalam air. Beruntung mereka dapat menyelamatkan kedua orang yang masih berada di dalam mobil itu. Keduanya tidak sadarkan diri karena terlalu banyak meminum air laut. “Rery! Kemari! Bantu untuk membuat mereka kembali bernapas!” seru Shawn. Jace menggantikan Rery untuk menembaki para Mafioso yang ada di sana. Tembakan beruntun bereka berikan, dan tidak satupun dari Mafioso itu diberikan kesempatan untuk hidup. DOR DOR DOR “Kenapa sangat mudah sekali membunuh tikus,” ujar Kipp. “Kipp, tersisa satu. Orang itu masih bergerak,” ujar Jace. DOR “Mati kau!” “Uhuk … uhuk ….” Akhirnya Zack kembali sadar, dan Shawn membawanya untuk kembali ke mansion keluarga Vergard. Saat sampai di mansion besar milik keluarga kaya itu, seorang wanita nampak terlihat muda, tetapi usia sebenarnya sudah hampir setengah abad. Ia berdiri menyambut kedatangan anaknya dan juga beberapa orang dari The Florrest. “Selamat datang, Tuan Shawn. Silakan masuk,” ujar wanita itu. “Terima kasih, Nyonya Vergard,” jawab Shawn. Shawn berjalan mengikuti wanita itu menuju ruang kerjanya. Sementara itu, Zack sudah berada di tangan asisten untuk sampai di kamarnya. Di dalam ruang kerja wanita itu, Shawn duduk di kursi yang berada di seberangnya.       “Jadi … bisakah salah satu dari kalian untuk tetap tinggal di sini dan menjadi bodyguard Zack, anakku?” tanya wanita itu. “Nyonya, aku perlu mendiskusikan hal ini pada yang lain. Karena tidak dari semua orangku bisa melakukannya,” jelas Shawn. “Baiklah, jadi kapan kau bisa mengirim orang itu kemari?” “Lusa, aku akan segera mengirim seseorang kemari.” “Baiklah. Aku mau orang itu bisa melakukan perlindungan yang ekstra,” ujarnya. “Nyonya Caroline bisa tenang, karena orangku sudah terlatih. Tetapi jika anda ingin yang kelas petinggi seperti diriku, ada beberapa yang bisa melakukan misi ini, tetapi … aku harap kau tidak mempermasalahkan antara wanita atau pria,” ujar Shawn. “Baiklah, aku tidak akan memilih antara wanita dan pria, asal ia bisa melakukan tugasnya dengan baik,” ujar Caroline. Caroline Vergard adalah ibu dari Zack. Pemegang kekayaan dari keluarga Vergard itu sangat protektif pada anaknya yang tidak lagi berusia belia. Karena pengawasan yang diberikan Caroline, Zack menjadi pribadi yang sedikit berhati-hati dalam memilih segala sesuatunya. “Kalau begitu, aku akan kembali ke mansion The Florrest dulu,” pamit Shawn. “Ya, sebaiknya cepat berikan kabar padaku tentang masalah ini, karena aku tidak mau … jika satu-satunya penerus keluarga Vergard terkena serangan dari mereka,” ujar Caroline. Shawn sangat paham dengan maksud dari Caroline, ia hanya tidak ingin jika keturunan satu-satunya keluarga Vergard tewas di tangan The Balthazar. Pria itu segera keluar dari mansion milik keluarga Vergard. Dan ia kembali ke mansion bersama ketiga rekannya.  Perjalanan untuk kembali ke mansion memang terlihat lancar, akan tetapi … sial bagi mereka berempat, karena tiba-tiba saja sebuah rudal meluncur tepat kea rah mobil yang mereka kendarai. “LOMPAT!” teriak Shawn yang mengetahui serangan mendadak itu. BOOM BRAK “Akh!” seru Jace “Sial!” umpat Rery. “Kalian tidak apa-apa?” tanya Shawn. “Ya, kami baik-baik saja,” jawab Kipp. Luka yang mereka dapat hanyalah goresan yang tidak terlalu parah. Mereka kini mengeluarkan senjata dan mulai pertarungan dengan Mafioso yang ada di dalam mobil sedan berwarna hitam.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD