Part 4

1383 Words
"Selamat siang, silahkan menunya. Mau pesan apa.??? Sapa seorang pelayan cafe dengan sangat ramah. Karena keramahannya membuat semua menatap kearahnya. Seakan tak percaya dengan apa yang di lihatnya. "Jasmeen..???? Serempak mereka semua berteriak memanggil satu nama. Andra memutar bola matanya malas. "Biasa ajah kali". Jawab andra ketus. "Hai kak...!!! Mau pesan apa nih". Andra memicingkan matanya melihat gadis yang ada didepannya. Sedang apa dia disini. Segala macam fikirannya berkecamuk jadi satu. "Eehh kamu kerja disini.??? Tanya fandi membuka suara. Jasmeen mengangguk, dan mencatat pesanan dari mereka. "Aku baru tahu kalo kalian suka nongkrongnya disini. "Emang kenapa kalo kita suka disini.?? Semua menggelengkan kepalanya melihat kelakuan andra. Sedangkan jasmeen hanya senyum-senyum. "Baiklah, pesanan kalian satu mocca float, satu green tea latte, dua caramel mocachino dan satu matcha shake. Ditunggu pesanannya ya, jika ada ada yang mau nambah bisa panggil saya kembali. Terima kasih". Jasmeen melangkah pergi meninggalkan mereka yang tengah bingung atas kehadiran jasmeen. Nampaknya jasmeen bukanlah anak yang tak mampu tapi kenapa dia bisa bekerja di cafe ini. Bahkan mereka pun tak pernah melihat jasmeen disini. Walaupun orang tua andra mempunyai cafe sendiri, tapi andra tak pernah berniat nongkrong ditempat itu. Pasalnya tempatnya sangat jauh dari kampus nya. Jadi mereka memilih cafe zaharia sebagai tempat nongkrong mereka. Cafe yang sangat nyaman dan lebih dekat dari kampus mereka. Setelah menunggu 15 menit pesanan mereka pun telah tiba. Jasmeen memberikan pelayanan yang sangat bagus. Banyak sekali pengunjung yang terpukau melihat lincahnya jasmeen. Karena baru kali ini ada pelayan cafe memakai hijab. Memang ini pertama kalinya jasmeen kesini. Karena ia tak suka jika harus mengikuti amy nya mengurus cafe ataupun ikut ke kantor bersama aby nya. Berbeda dengan alvian, dia sangat suka bergelut di dunia bisnis. Hari ini dia ingin membantu amy nya untuk mengurus cafe. Dan hari pertama dia bekerja sangatlah menyenangkan. Dia begitu antusias melihat banyaknya pengunjung dan bagaimana menjadi seorang pelayan cafe. "Ekheemm.. kayaknya ada yang sedang mandangin dari jauh nih". Andra tersentak dari lamunannya, dilihatnya saudara dan sahabatnya sedang terkekeh melihat raut wajahnya. "Biasa ajah. Gue gak suka sama cewe yang sok polos". "Oowhh.. polos ya...!!! Goda alyssa sehingga membuat semuanya tertawa keras. "Terus ajah ledekin gue. Udah tau pakai hijab kenapa malah kerja ditempat kayak gini". Sungut andra kesal. "Kak andra apaan sih. Jangan karena kita pakai hijab terus kita hanya boleh bekerja seadanya. Justru aku suka dengan sikapnya jasmeen. Dia tetap menjadi cewe pada umumnya. Jelas gisella". Andra malah mendengus sebal, sepertinya semuanya sangat mengagumi jasmeen. "Terus, kalo udah jadi bahan ledekan atau dilihatin banyak orang kayak gini gimana". Tanya serius. "Ngomong ajah kalo loe cemburu karena dia banyak fansnya". Hahahaha Ucapan dari marcella sukses membuat semuanya tertawa. Andra malah terlihat acuh. Seakan tak perdulikan godaan dari para saudara dan sahabatnya. Entah apa yang ada difikiran dari andra saat melihat jasmeen tersenyum bahagia. Dan banyak lelaki yang melihat kearahnya. Andra bergegas pergi dari tempat itu saat dia sudah meletakkan dua lembar uang seratus ribuan diatas meja. Alyssa dan gisella pun mengikuti dari belakang. Sedangkan fandi dan marcella malah tertawa keras. Mereka tahu apa yang sedang terjadi dengan andra. Tidak mudah menaklukkan hati seorang alyandra tetapi nampaknya jasmeen mampu melakukan itu. Alyandra pov Aargghh.. sial gegara kak alyssa sama gisella gue jadi telat nih. Pagi ini kan ada rapat senat untuk ngomongin masalah agenda tahunan yang akan dilaksanakan dua minggu lagi. Yaa di kampus ini tiap tahun selalu diadakan agenda tahunan bagi anggota senat dan salah satu fakultas disini. Dan tahun ini fakultas hukum yang akan berangkat. Rencananya kita akan mengadakan tour di daerah jawa barat, sosialisasi bagi para mahasiswa hukum untuk lebih mengenal banyak tentang hukum. Tentunya bagiku juga, karena aku adalah anak fakultas hukum. Entahlah apa yang aku fikirkan dulu sehingga aku bisa bergabung di dunianya om ricky. Bagiku dunia ayah dan bunda tidak lah menarik karena aku sangat jijik jika melihat darah. Apalagi harus memilih dunia bisnis seperti eyangkung. Berbeda dengan kak alyssa dan gisella yang lebih memilih dunia dokter seperti bunda dan tante amelia. Menurutku wanita memang cocok sebagai dokter, lemah lembut sabar dan teliti. Aku berjalan cepat menuju ruangan senat, karena nanti jam 11 aku ada kelas. Dan jam pertama diisi oleh dosen killer. Bruk... "Aawww...!!! Heh loe... " maaf ya kak andra., sorry tadi aku bener-bener gak sengaja. Ucapnya sambil mengacungkan dua jari membentuk huruf v didepan wajahnya. Subhanallah, baru juga gue mau marah-marah. Kenapa ada bidadari didepan gue. Shiitt..!! Kenapa gue malah bengong. "Kalo loe mau cepet-cepet berangkat dari kemarin. Biar gak nyusahin orang ajah. Sentakku padanya. Nih orang bego atau gimana sih. Dimarahin malah tampangnya ngegemesin banget. "Maaf ya kak. Beneran deh aku gak sengaja. Lagian kak andra juga kelihatannya buru-buru gitu". Tanyanya dengan wajah memelasnya. "Gue mau rapat senat, dan loe udah bikin waktu gue sia-sia". Dia malah diam dan melihat intens kearahku. Kenapa gue jadi deg-degan gini sih. Biasanya juga gak ngaruh walaupun ditatap sama cewe. "Kalo mau buru-buru seharusnya berangkat ajah dari kemarin kak". Bisiknya padaku, kemudian berjalan melewatiku. Sial..!!! Kubalikkan badanku dan menatapnya tajam. Dia malah mengedipkan satu matanya padaku. Shit...!!! Gue dikerjain balik sama dia. Awas ajah loe ketemu gue lagi. Aku segera berjalan menuju ruangan senat. Aahh sepertinya gue harus rela dihukum dengan hukuman yang gue buat sendiri. Ceklek... Semua mata memandang aneh kearahku. Kenapa mereka mantap ku seperti ingin menertawakan ku. Aku memandang keluar. Oohh sial lagi.. pasti mereka melihat kejadian aku dan jasmeen tadi. Nampaknya hari ini adalah hari tersial gue. Yaa gue harus rela dipermalukan gara-gara CEWEK. Ingat gara-gara CEWEK. "Apa,.,??!!! Sentakku pada mereka. "Tumben ketua telat..!!! Sindir fandi kepadaku. Dasar wakil gak beres. Rupanya dia ingin menindas ku. "Ketua juga manusia. Jadi wajar jika punya kesalahan. Dan tenang saja, gue pasti bakal ngejalanin hukumannya". Jawabku tegas, ya meskipun aku ketua. Tetap aku juga harus melakukan apa yang sudah aku putuskan. Hukuman bagi yang telat supaya memberikan konsumsi saat rapat selama satu minggu. Jika rapat seminggu tiga kali maka gue juga harus ngasih tiga kali. "Bagus...!!! Itu baru seorang ketua". "Sudahlah ayo kita mulai rapatnya. Ucapku pada seluruh anggota. Mereka pun mengangguk dan mulai membuka buku rapat. Gue menyuruh riska sekretaris untuk mencatat agenda apa saja yang akan dibuat oleh anggota senat. Dan keputusan dari seluruh anggota senat untuk acara yang diadakan dua minggu lagi. "Apa ini juga berlaku bagi mahasiswa baru ndra..?? Tanya adit padaku. Adit adalah bendahara di sini. Aku mengangguk mengiyakan pertanyaannya. Karena kata bunda acara ini buat seluruh fakultas hukum. Kenapa gue bilang kata bunda, karena bunda lah yang memegang kendali kampus ini. Dan besok gue dan riska harus menemui beliau meminta surat ijin. "Jika sudah jelas. Besok setelah ijin didapat. Pengumuman ini harus sudah terpasang di mading kampus. Dan yang paling utama acara ini harus sukses dan benar-benar tak ada masalah". Mereka semua mengangguk mengerti. Satu persatu mereka keluar. Gue harus mencari pelampiasan kemarahan gue sama cewe tadi. Awas ajah loe cewek hijab. Gue akan bikin perhitungan buat loe. Aahh emang apa yang mau gue lakuin. See... belum juga gue ngelangkah pergi ke kelas. Gue udah ngelihat dia yang kini sedang membaca buku. Entah membaca apa dia. Kenapa gue jadi perhatian ama dia. Oohh no, gue cuman gak terima karena dia bisa bikin gue telat dan kena hukuman. "Mulai besok loe bantuin gue nyiapin konsumsi buat anggota senat". Sepertinya dia terkejut dengan kedatangan gue. "Apa urusannya sama aku. Aku kan bukan anggota senat". Selanya padaku sambil mengangkat satu alisnya. "Karena loe yang udah bikin gue telat ikut rapat". Jawabku ketus. Katakanlah aku memaksa bukan meminta bantuannya. "Hahahaha,,kakak iihh lucu banget sih". Apaa-apaan nih cewek main cubit pipi gue. Dia fikir gue bantal main di cubit. "Eehh jaga tuh tangan". "Iyaa sorry.,habisnya kak andra yang telat malah aku yang ikut kena. Thats not my problem kak". Whatt..!!? gue beneran dibuat malu ama nih cewek. Kutarik tangannya saat dia melangkah pergi. Dia menatapku tanpa berkedip. Jelas saja siapa yang terpesona oleh ketampanan ku. Tapi tunggu matanya., kenapa matanya indah sekali. "Gue gak mau tau loe tetep harus bantuin gue. Ngerti..!!! Ucapku penuh penekanan. Dia hanya terpaku menatap mataku dan sedetik kemudian dia mengangguk. Bagus,, anak yang pintar. Kulihat pipinya memerah, kenapa dia?. Hah dasar cewek, di goda sedikit saja sudah seperti ini. "Ekhemm.,,, aku menoleh kebelakang. Ooh astaga kenapa mereka ada disini. Sejak kapan mereka disini. Tunggu jangan bilang jika mereka dari tadi mengikuti ku. Shiitt...!!! Lihatlah mereka pasti tertawa bahagia.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD