Slice 56

2226 Words

Aksara rasanya sudah seperti mau bertemu dengan presiden saja. Segala gugup, jantung dag - dig - dug, keringat dingin, semua ia rasakan dengan dasyat. Pemuda itu sejak lima menit yang lalu telah beranjak dari duduknya, kemudian berjalan mondar - mandir. Hatinya senang karena Sofia akan segera datang, tapi juga masih malu dengan isi chat - nya sendiri tadi. Rasanya debar jantung yang semula sangat cepat itu, mendadak terhenti secara mendadak. Akibat adanya suara ketukan pintu yang terdengar. Aksara pun seketika berhenti berjalan mondar - mandir, menatap lantang ke arah pintu. Siapa kah itu? Apakah itu adalah Sofia? Sebelum membukakan pintu, Aksara pun terlebih dahulu masuk ke kamar mandi lagi, mengecek penampilannya pada satu - satunya cermin di ruangan itu. Merasa penampilannya masih oke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD