Slice 31

1115 Words

"Sayang ... temen kamu ini gimana? Dia kok nggak bangun - bangun. Udah gitu, pakai dipasang infus segala. Dia sebenarnya kenapa, sih, Sayang? Kalian nggak berantem kan, sehingga kamu merasa bertanggung jawab, karena udah bikin dia nggak sadarkan diri lama banget? Maaf, ya ... Papa bingung sama situasi ini. Tolong katakan yang sejujurnya ... sebenarnya apa yang terjadi?" Rafli menanyakan dengan serius perihal Brasta. Karena ia khawatir jika Angkasa berbohong tentang keterangan sebelumnya, karena takut jika akan mendapatkan hukuman jika ia jujur. Makanya ia lebih memilih untuk berbohong saja. Angkasa maklum dengan rasa curiga dan juga rasa khawatir yang diucapkan oleh Rafli. Hal itu pasti karena sang papa syok dengan situasi yang terjadi. Makanya ia jadi curiga dengan penjelasan yang diber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD