Interview

1521 Words

"Apakah kamu masih memaksakan kemauanmu agar aku menandatangani kontrak itu?" tanya Cinta menatap sendu Athala.  "Kenapa kamu berpikir sejauh itu? Aku memberikanmu kartu ini, bukan karena ingin membujuk agar mau menandatangani kontrak perjanjian yang aku buat. Tapi, ini semua karena aku tidak ingin dianggap telah menelantarkan anak gadis orang dengan menikahinya tanpa memberi nafkah." Athala menatap tajam Cinta.  "Namun, seandainya kamu sudah berubah pikiran dan mau menyetujui permintaan aku, maka dengan sangat senang hati aku akan menerimanya." Cinta terdiam mendapati sang suami masih berpikir untuk membuat permaian dalam pernikahan mereka. Betapa ia sungguh tidak takut akan dosa, karena telah mempermainkan sebuah ibadah yang jelas-jelas ada tuntunannya di dalam Al-Quran.  "Kamu membu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD