Pagi itu Lee Seung kembali terlihat di paviliun kerja Baginda Raja. Kembali menghadap sang ayah, tundukan singkat ia berikan sebagai tanda hormat. "Duduklah, Pangeran Lee Seung." Lee Seung sekilas mengangguk dan kemudian duduk berhadapan dengan sang ayah. Menjadikan sebuah meja sebagai pembatas antara keduanya. Baginda Raja lantas memulai pembicaraan, "apakah aku terlalu terburu-buru memanggilmu, Pangeran Lee Seung?" "Tidak, Yang Mulia." Seulas senyum tipis terlihat di wajah Baginda Raja sebelum ia kembali berucap. "Tentang permintaanku semalam. Bagaimana jika seandainya kau pergi hari ini?" Lee Seung sempat terdiam, namun bukan berarti dia tengah memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan. Dia kemudian berucap, "jika Yang Mulia merasa bahwa hal itu harus segera dilaksanakan, aku ti