Rumah Lucy sudah ramai dan banyak teman, saudara, kolega bisnis juga rekan kerja yang berdatangan secara silih berganti. Alin dan Erik duduk berdua dengan santai menikmati berbagai macam hidangan makanan yang seakan tak pernah berhenti disedia oleh pihak katering. "Eeh Lin lo liat tuh emak-emak disana yaa ampun menor banger dah dandannya." Erik menujuk salah satu wanita setengah baya berpenampilan heboh. "Haha parah lo, julid amat lo bambaaang haha." Alin tertawa terbahak-bahak. "Iish kayak lo ga suka berghibah aja sih Lin." "Yee gue ga kayak lo kaleee yang suka berghibah, asal lo tau ya gue tuh ga suka kayak gitu, gue tuh suka ngerumpi," balas Alin. "Sama aja ciripa, intinya lo dan gue mulutnya embeeeer." "Sorry yee bambang, mulut gue itu cuman ember tapi lo embeeeer bocor."

