Pukul 17.00. Xena belum juga kembali ke rumah, jelas itu membuat seisi rumah kahwatir terutama Ardi. Ia berdiri depan teras rumah seraya memerhatikan jalanan didepan sana, menunggu kepulangan sang keponakan. “Kemana Pak Xavier mengajak Xena pergi? Semoga ia tidak melakukan Sesutu pada Xena.” Monolognya yang sangat risau. Tania berjaalan dan menghampiri sang suami, ia berdiri tepat diekatnya. “Kenapa Papah tadi tidak pulang bareng Xena? Kalau sampai jam segini dia belum pulang, aku jadi kerepotan sendiri mengerjakan pekerjaan rumah.” Oceh Tania. Ardi yang masih kepikiran soal Xena, sama sekali tak mempedulikan ocehan sang sitri. Bukan ia malas mendengarnya, tapi ocehan sang istri ini sama sekali tidak penting, ia berbicara seperti itu karena takut taka da yang membantunya melakukan pek

