Sekarang?

1068 Words

“A-aku ….” Xena ingin sekali berucap sesuatu, tapi isakan tangis dan sesak didadanya membuatnyanya sangat sulit bahkan mengucapkan satu kata sekali pun. Rasa takutnya lebih besar dan menguasai dirinya. “Argh!!” Xavier kesal, ia melepaskan sentuhannya pada dagu Xena dan mengatur napasnya beberapa kali. “Saya tidak melakukan apapun pada kamu, Xena. Tapi kamu terus saja menangis dan jujur, itu malah semakin membuat saya emosi terhadap kamu, Xena.” Ucapnya kesal. “Ma-maaf.” Hanya itu yang bisa Xena ucapakan, ia berusaha untuk mereda isak tangisnya. Xavier menoleh, melihat kearah sang istri. Ia memerhatikan bentuk tubuh Xena secara keseluruhan, hingga secara perlahan rasa itu kembali muncul. Ia mendekatkan posisi lebih dekat dengan sang istri. Ia sentuh pipinya dengan lembut seraya meng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD