Mencari Pekerjaan

1278 Words
"Permisi pak, apakah benar di rumah ini sedang mencari asisten rumah tangga"? tanya Aqira dengan sopan. "Oh iya Nona." disahut bapak satpam yang bernama Agung itu dengan sopan juga. "Apakah nona mau melamar kerja disini"? tanya pak Agung lagi. "Iya pak, apakah lowongannya masih tersedia"? Sejenak Pak Agung memperhatikan Aqira dan berpikir kalau Aqira masih muda, seharusnya dia sekolah dan tidak mencari pekerjaan seperti saat ini. "Masih ada sih, tapi saya akan bertanya kepada majikan saya sebentar ya." ucap pak Agung. "Nona tunggu disini sebentar ya." ucap pak Agung lalu pergi meninggalkan Aqira menuju rumah mewah itu. Setelah beberapa saat Pak Agung kembali dan mempersilahkan Aqira masuk ke rumah itu. Saat masuk ke rumah itu, Aqira sangat kagum melihat isi dari rumah itu. Tetapi dia berusaha menutupi kekaguman itu dengan bersikap biasa saja. . Seorang wanita paruh baya yang dia yakini adalah pemilik rumah ini menghampiri Aqira. Dari yang Aqira perhatikan wanita paruh baya ini terlihat kurang ramah walaupun dia memiliki kecantikan yang masih belum luntur diusianya yang hampir setengah abad. "Siapa namamu?" tanya wanita itu dengan tatapan tajam yang membuat Aqira gelagapan. "Sa...saya Aqira Nyonya." jawab Aqira menundukkan kepalanya sembari menjulurkan tangannya untuk menyalami wanita itu. Aqira kaget saat tangan wanita itu menyaut tangannya membalas jabatan Aqira. Dia mengira wanita itu tidak akan membalas jabatan tangannya karena melihat wajah wanita itu seperti orang sombong. Tapi ternyata tidak. "Tidak usah gugup begitu, saya tidak akan makan kamu kok." ucap wanita itu. "Saya Risa, pemilik rumah ini." kata wanita itu memperkenalkan diri . "Apa benar kamu mau kerja di rumah ini"? tanya nyonya Risa. "Iya nyonya." jawab Aqira "Tapi kenapa kamu bekerja, melihat penampilanmu sepertinya kamu masih anak sekolah, apakah kamu tidak sekolah"? tanya nyonya Risa lagi. "Silahkan duduk di sini dulu biar enak ceritanya." mengajak Aqira duduk di sebuah kursi dekat ruang tamu itu. "Sebenarnya saya sudah lulus SMA tahun lalu bu, tapi karena keterbatasan biasa saya tidak bisa melanjutkan sekolah saya"? jawab Aqira dengan sopan. "Loh memangnya orang tua kamu dimana? Kenapa mereka membiarkan gadis kecil seperti kamu bekerja"? tanya nyonya Risa "Orangtua saya sudah meninggal dua tahun yang lalu nyonya, saya hanya sebatang kara nyonya." jawab Aqira masih menundukkan kepalanya "Ah maaf ya, saya tidak bermaksud membuatmu sedih." sahut nyonya Risa. "Tidak apa apa nyonya, sudah banyak yang bertanya seperti itu pada saya, itu sudah biasa." jawab Aqira "Kasihan sekali gadis ini , masih muda sudah ditinggal orang tuanya sebatang kara lagi" gumam nyonya Risa dalam hati. "Tapi apakah kamu bisa melakukan pekerjaan rumah, melihat rumah saya ini apakah kamu sanggup melakukannya? Di rumah ini hanya ada satu pelayan, penjaga rumah, sopir dan tukang kebun. Kalau kamu kerja di sini otomatis tugasmu membersihkan rumah ini, karena pelayan yang lain mendapat tugas memasak di rumah ini." Saya tidak mempekerjakan banyak pelayan karena keluarga kami tidak terlalu suka keramaian. Kemarin pelayan yang bertugas membersihkan rumah ini mengundurkan diri . Jadi bagaimana apakah kamu sanggup"? tanya nyonya Risa . "Rumah sebesar ini hanya aku yang membersihkan? Tapi tidak apa apa yang penting aku bisa kerja, aku akan berusaha semangat Aqira " gumam Aqira dalam hati. "Saya akan berusaha nyonya, saya juga sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah dengan ibu saya dulu." jawab Aqira semangat. Sepertinya dia anak yang baik juga sopan, tidak ada salahnya aku menerimanya." batin nyonya Risa. "Baiklah saya menerima kamu kerja di sini dengan syarat kamu harus bisa membersihkan rumah ini dengan baik. Rumah ini harus bersih setiap hari, kami tidak suka rumah ini berantakan, kamu ngerti kan?" kata nyonya Risa Aqira sangat senang ternyata dia diterima. "Terima kasih nyonya sudah menerima saya kerja di sini, saya janji akan kerja dengan rajin di rumah ini." jawab Aqira semangat dan tersenyum kepada nyonya Risa "Baiklah kamu bisa mulai kerja hari ini, Bibi Ane akan menunjukkan kamarmu." kata nyonya Risa. "Oh ya, jangan panggil saya nyonya" panggil saja saya ibu, ok"? ucapnya lagi. "Baik bu." jawab Aqira "Bi Ane..." Bu Risa setengah berteriak memanggil Bibi Ane Datanglah dari arah belakang seorang wanita sekitar 40 tahun memakai baju khusus pelayan hitam putih dengan apron yang masih melekat di tubuh wanita itu. Nampaknya Bi Ane sedang memasak di dapur pada saat dipanggil oleh majikannya. "Iya Bu, ada apa Bu"? sahut Bi Ane. "Ini Aqira pelayan baru di rumah ini, tolong kamu antar dia ke kamar dan jelaskan pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan di rumah ini." perintah Bu Risa kepada Bi Ane. Bi Ane sekilas memandang Aqira, sepertnya pemikiran yang sama dengan Bu Risa juga terbersit di benak Bi Ane, tapi dia menepis pemikiran itu dan segera mengajak Aqira menuju kamarnya. "Ini kamarmu, kamar Bibi di sebelah kamarmu kalau ada yang perlu kamu bilang sama Bibi saja. Istirahatlah sebentar, kamu bisa mulai kerja siang nanti." kata Bibi Ane dengan sopan. "Iya Bi Ane, terima kasih ya"? jawab Aqira. "Iya Tidak masalah, saya mau lanjut masak dulu, sebentar lagi tuan besar, tuan muda dan nona Sasa akan pulang untuk makan siang." ucap Bi Ane daan meninggalkan Aqira di depan kamarnya. Aqira masuk ke kamarnya, dia juga kagum melihat ruangan yang sekarang menjadi kamarnya itu. Ruangan berdinding putih yang dilengkapi dengan tempat tidur untuk dua orang dan meja di samping tempat tidur itu. "Wah kamar ini dua kali lebih besar dari kamarku di rumah, orang kaya memang begini ya kamar pembantu saja sebagus ini ,gimana dengan kamar mereka, pasti sebesar rumah peninggalan orangtuaku " batin Aqira dalam hati. Aqira segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badanya yang keringat akibat jalan kaki menyusuri kompleks perumahan ini. Setelah itu Aqira ingin pergi ke dapur membantu Bi Ane memasak, tadi dia memang disuruh istirahat saja dulu tapi yang namanya Aqira mana pernah membiarkan orang lain bekerja sedangkan dia hanya duduk santai saja, secara Aqira itu kan anak yang rajin. Karena mendiang ibunya selalu berpesan kepadanya kalau anak perempuan itu harus rajin supaya nanti kalau sudah menikah dia bisa mengurus suami dan anak anaknya. Aqira keluar dari kamarnya menuju dapur, dia kebingungan mencari dapur di rumah besar ini. Akhirnya dia bisa menemukannya karena mendengar kebisingan akibat acara masak memasak Bi Ane.Ternyata dapur cukup dekat dengan kamar para pelayan, sehingga Aqira cukup mudah menemukannya. Di dapur Aqira dibuat terkagum lagi melihat dapur sebesar ini yang dilengkapi dengan peralatan memasak yang begitu banyak dan desain dapur yang mewah. Aqira segera menghampiri Bi Ane yang terlihat sibuk memasak untuk makan siang. "Masak apa Bi" ucap Aqira "Eh kamu Aqira, kamu kenapa disini? Kan kerjanya mulai nanti siang" kata Bi Ane terkejut karena Aqira datang tiba tiba. "Nggak apa apa kok bi, Aqira mau bantu Bi Ane aja di sini, ga enak, masa saya santai santai sedangkan bibi kerja, saya kan pelayan baru bi jadi nggak boleh malas hhehe." jawab Aqira terkekeh. "Aqira bantu Bi Ane masak ya"? ucapnya lagi "Emang kamu bisa masak"? tanya Bi Ane. "Bisa kok bisa mendiang ibu saya dulu sering ajarin Aqira masak. Emang bibi mau masak apa"? jawab Aqira. "Wah hebat kamu, masih kecil uda jago masak, biasanya gadis seusia kamu itu taunya main main saja, keluyuran." sahut Bi Ane tersenyum. "Bibi mau masak makanan rumahan kesukaan keluarga Charles, walaupun keluarga ini kaya tetapi mereka sukanya tetap makanan rumahan Indonesia kok" ucap Bi. "Sekarang kamu bantu Bibi yang kamu bisa aja ya"? kata Bu Ane lagi Akhirnya mereka berdua memasak untuk makan siang. Aqira yang awalnya hanya membantu saja jadi ikut memasak dan mengambil alih masakan dari Bi Ane. Katanya Bi Ane udah tua jadi Bi Ane hanya memperhatikan Aqira memasak, sekali kali membantu membersihkan yang diperlukan Aqira, sembari mengobrol mengenai kehidupan Aqira dulu dan tentang anggota keluarga Charles. Bi Ane begitu kagum melihat kelihaian memasak Aqira. "Andai saja dia anakku pasti aku akan sangat senang sekali."batin Bi Ani.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD