Don't Hurt Yourself

1102 Words

        Keduanya hanyut dalam pemikiran masing-masing. Mengabaikan angin yang bertiup lembut, menggoda mereka untuk merentangkan tangan dan merasakannya. Bahkan untuk sekedar membuat mereka berdiri di pinggir balkon dan membiarkan angin memainkan rambut keduanya tidak berhasil dilakukan oleh sang udara bergerak.         “Mama bahkan nggak pernah membayangkan kamu bisa menikah,” lirih Nia setelah lama mengheningkan cipta.         Nia tersenyum hambar ketika Anna menoleh dengan cepat. Ada rasa tersinggung di mata Anna meski hanya setitik, karena selanjutnya sorot mata Anna kembali memperlihatkan kedinginan yang tak tanggung-tanggung. Dulu sekali, ketika pertama kali Anna menatapnya dengan tatapan seperti itu, Nia merinding, gamang.         Sekarang setelah sekian lama dan Anna menjadi wan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD