15

3205 Words
“Puas rasanya ya, setelah lama kita menanti-nantikan pembalasan yang pas untuk dia!” sahut Kenzo lagi. “O ... sangat. Ha ha ha,” jawab mereka bersamaan sambil tertawa besar. “Thanks Bagas ya, untuk informasi kalau Silvi udah punya pacar,” ucap Zio. “Sama-sama bos, kita punya musuh yang sama, jadi santai aja,” jawab Bagas. “Loe emang top kalau bagian jadi intel Bagas,” tambah Kenzo sambil bercanda. “Kebetulan lagi nasib baik gua biar bisa ngebalas sakit hati gua, jadi pas gua lagi lewat waktu itu, liat pujaan hati Tristan sama cowok lain, bukan cowok sekolah kita, dari tampangnya gak kalah keren sama Tristan, nyimak lah gua obrolan mereka dari belakang,” jawab bagas. “Sip ... Mantap kali emang loe,” sahut Fandi sambil menepuk pundak Bagas. “Emang loe Bagas kenapa bisa benci kali sama Tristan?” tanya Heri. “Iya, loe gak pernah mau bilang kenapa, ada masalah apa loe sama dia?” tanya Kenzo juga. “Udah, gak usah di bahas, aku malas ngungkit itu semua, yang penting sekarang rasa dendam dan sakit hati gua udah terbalaskan,” jawab Bagas dengan senyum penuh kebencian. “Oke lah kalau gitu kata loe, kita juga berhutang banyak sama aksi loe.”jawab Kenzo. “Santai, yang penting aksi kita berjalan lancar,” jawab Bagas. “Mari bersulang untuk kemenangan,” ucap Zio. Ting ting ... Suara gelas mereka saling beradu satu sama lain. Mereka melanjutkan minum mereka sambil tertawa bahagia. Zio dan kawannya sangat benci pada Tristan, karna Tristan pernah menggagalkan penampilan grup band Zio dan teman-temannya pada acara perpisahan tahun lalu. Tristan disuruh gantiin Zio oleh teman-teman sekolah mereka, karna Tristan lebih berbakat dalam bernyanyi. Padahal waktu itu Tristan baru sembuh dari sakitnya, dan memaksakan menghadiri acara itu untuk memeriahkan acara kakak kelas mereka. Grup band Zio sudah berlatih keras untuk menampilkan yang terbaik, tapi semua sia-sia karna kehadiran Tristan yang sudah sembuh dari sakit patah tulang kaki selama 6 bulan karna kecelakaan. Sedangkan Bagas, dia naksir sama Leoni, teman satu kelas Tristan sekaligus wakil ketua kelas, dan Tristan ketua kelas, sehingga mereka sudah sangat dekat. Bagas sudah menembak Leoni, tapi Leoni menolak cinta Bagas, dia bilang, dia hanya cinta pada Tristan. Bagas sudah bisa ngelepasin Leoni demi perjuangin cinta dia untuk Tristan, tapi ternyata Tristan malah lebih cinta sama Silvi. Leoni yang mengetahui itu semua pernah di pergoki oleh Bagas sedang menatap Tristan yang sedang mengobrol bersama Silvi dengan wajah sedih. Bagas menyampaikan perasaan Leoni pada Tristan, tapi Tristan menolak, karna dia bilang, dia sedang jatuh cinta pada wanita lain, yaitu Silvi. Bagas sakit hati dengan sikap Tristan yang menyakiti hati Leoni, orang yang sangat dia cintai, makanya berniat mempermalukan Tristan di depan umum. Tapi dia tidak punya alasan yang pas untuk memulai aksinya. “Bagus,” Tristan menjawab dengan singkat. Di tempat yang berbeda. “Gimana aksi kita tadi malam?, gak sia-sia kan?” tanya Bagas pada kawan-kawannya. “Gak lah!, sukses besar!, kita berhasil buat dia malu dan marah!” jawab Fandi dan disambut tawa teman-temannya yang lain. “Biar dia tau rasa!, gimana malunya kita saat dia menggagalkan penampilan kita di acara sekolah, karna kehadiran dia!” jawab Zio yang biasa dipanggil bos oleh teman dia, dengan senyum sinisnya. “Dia ngerasa dia itu paling top disekolah, makanya dia berani songong sama kita,!” sambung Heri lagi. “Puas rasanya ya, setelah lama kita menanti-nantikan pembalasan yang pas untuk dia!” sahut Kenzo lagi. “O ... sangat. Ha ha ha,” jawab mereka bersamaan sambil tertawa besar. “Thanks Bagas ya, untuk informasi kalau Silvi udah punya pacar,” ucap Zio. “Sama-sama bos, kita punya musuh yang sama, jadi santai aja,” jawab Bagas. “Loe emang top kalau bagian jadi intel Bagas,” tambah Kenzo sambil bercanda. “Kebetulan lagi nasib baik gua biar bisa ngebalas sakit hati gua, jadi pas gua lagi lewat waktu itu, liat pujaan hati Tristan sama cowok lain, bukan cowok sekolah kita, dari tampangnya gak kalah keren sama Tristan, nyimak lah gua obrolan mereka dari belakang,” jawab bagas. “Sip ... Mantap kali emang loe,” sahut Fandi sambil menepuk pundak Bagas. “Emang loe Bagas kenapa bisa benci kali sama Tristan?” tanya Heri. “Iya, loe gak pernah mau bilang kenapa, ada masalah apa loe sama dia?” tanya Kenzo juga. “Udah, gak usah di bahas, aku malas ngungkit itu semua, yang penting sekarang rasa dendam dan sakit hati gua udah terbalaskan,” jawab Bagas dengan senyum penuh kebencian. “Oke lah kalau gitu kata loe, kita juga berhutang banyak sama aksi loe.”jawab Kenzo. “Santai, yang penting aksi kita berjalan lancar,” jawab Bagas. “Mari bersulang untuk kemenangan,” ucap Zio. Ting ting ... Suara gelas mereka saling beradu satu sama lain. Mereka melanjutkan minum mereka sambil tertawa bahagia. Zio dan kawannya sangat benci pada Tristan, karna Tristan pernah menggagalkan penampilan grup band Zio dan teman-temannya pada acara perpisahan tahun lalu. Tristan disuruh gantiin Zio oleh teman-teman sekolah mereka, karna Tristan lebih berbakat dalam bernyanyi. Padahal waktu itu Tristan baru sembuh dari sakitnya, dan memaksakan menghadiri acara itu untuk memeriahkan acara kakak kelas mereka. Grup band Zio sudah berlatih keras untuk menampilkan yang terbaik, tapi semua sia-sia karna kehadiran Tristan yang sudah sembuh dari sakit patah tulang kaki selama 6 bulan karna kecelakaan. Sedangkan Bagas, dia naksir sama Leoni, teman satu kelas Tristan sekaligus wakil ketua kelas, dan Tristan ketua kelas, sehingga mereka sudah sangat dekat. Bagas sudah menembak Leoni, tapi Leoni menolak cinta Bagas, dia bilang, dia hanya cinta pada Tristan. Bagas sudah bisa ngelepasin Leoni demi perjuangin cinta dia untuk Tristan, tapi ternyata Tristan malah lebih cinta sama Silvi. Leoni yang mengetahui itu semua pernah di pergoki oleh Bagas sedang menatap Tristan yang sedang mengobrol bersama Silvi dengan wajah sedih. Bagas menyampaikan perasaan Leoni pada Tristan, tapi Tristan menolak, karna dia bilang, dia sedang jatuh cinta pada wanita lain, yaitu Silvi. Bagas sakit hati dengan sikap Tristan yang menyakiti hati Leoni, orang yang sangat dia cintai, makanya berniat mempermalukan Tristan di depan umum. Tapi dia tidak punya alasan yang pas untuk memulai aksinya. Sampai akhirnya Bagas melihat Silvi sedang bersama Yasser, dan ternyata mereka berdua saling cinta, sedangkan Tristan belum pernah mengatakan cinta pada Silvi dan Tristan juga tidak tahu kalau Silvi punya pacar, karna Silvi selalu sibuk dengan buku-bukunya sehingga dia jarang curhat sama temannya. Pas hari perpisahan Bagas terkejut melihat Tristan menembak Silvi di acara mereka, Leoni pergi keluar karna cemburu melihat Tristan bernyanyi untuk Silvi, Bagas mengikuti Leoni, dan mendengar percakapan Zio dan teman-temannya. Rasa benci Zio melihat Tristan menyanyi membuat Zio dan teman-temannya pamit bilang ingin ke toilet, padahal mereka keluar dari ruangan untuk menghindari melihat penampilan Tristan. Kemudian mereka memilih berbincang dengan teman mereka di halaman belakang gedung, Bagas yang sedang mengikuti Leoni pun tak sengaja mendengar percakapan Zio dan teman-temannya tentang Tristan, dan menawarkan diri bergabung dengan mereka untuk membalas dendam. Sehingga mereka menyusun rencana dengan matang, Bagas punya keahlian bagian editing foto. Sedangkan Zio dan teman-temannya menyiapkan peralatan untuk aksi mereka. Rencana mereka berjalan dengan lancar, mereka berhasil membuat musuh mereka merasa malu. *** Di dalam kamar, Silvi masih termenung memikirkan kejadian tadi siang, Silvi tidak habis pikir kenapa Kak Tristan setega itu menuduh dia, padahal dia tidak pernah mengatakan sama siapapun kalau dia menolak Kak Tristan, tapi Silvi juga bingung kenapa brosur itu bisa ada, siapa yang membuat brosur itu sebenarnya. “Ah mumet, kenapa ini semua bisa ketahuan gitu aja, aku gak pernah curhat sama siapa pun, dari mana mereka tau aku punya pacar coba,” Silvi bertanya pada diri sendiri dengan perasaan bingung. “Aku sudah berusaha supaya Kak Tristan tidak marah dan malu, tapi malah lebih parah,” gumamnya lagi. “Ya Allah, bagaimana ini?, aku mencoreng image Kak Tristan di sekolah,” Silvi merasa sangat bersalah. “Aku harus gimana coba, untuk kembaliin nama baik Kak Tristan,” lanjutnya lagi. Setelah kejadian itu Silvi dan Kak Tristan tidak pernah berkontak lagi, Kak Tristan telah lulus sekolah dan Silvi naik kelas 3. Semua kontak Silvi dengan Tristan di diblokir oleh Tristan. Silvi tidak bisa menemukan informasi apapun tentang Tristan, Tristan hilang bak Ditelan Bumi di kehidupan Silvi. Silvi kembali fokus dengan sekolahnya, Begitu juga dengan Yasser, Yasser terus mengikuti les matematika. Karena kegigihan Yasser dalam mengikuti les matematika dia akhirnya terpilih sebagai perwakilan murid yang ikut olimpiade matematika. Tapi dia gagal di pertarungan Kabupaten dia hanya masuk dalam 5 besar dan tidak bisa melanjutkan untuk tingkat provinsi. Akhirnya mereka lulus sekolah. Silvi memasukkan formulir di Universitas favoritnya dan dia diterima begitu saja karena dia mempunyai piagam keberhasilannya nya di Olimpiade. Sedangkan Yasser di sekolah dia juga mendapatkan undangan untuk melanjutkan di universitas terbaik di kotanya. Tapi tak ada satupun undangan dari universitas Ibu Kota yang Yasser inginkan. Sebelum melangkah lebih jauh, Yasser berdiskusi dengan kedua orang tuanya. “Ibu, Ayah, Yasser ingin melanjutkan kuliah di ibukota Jakarta,” ucap Yasir pada mereka berdua. “Kamu udah coba mendaftar?” tanya Ayahnya. “Belum Yah, Yasser minta izin dulu sama Ayah dan Ibu, kalau Ayah dan Ibu mengizinkan, Yasser akan melanjutkan disana Tetapi kalau ayah tidak mengizinkan maka Yasser akan tetap disini,” jawab Yasser. “Boleh, kamu lanjutkan di sana tapi tanya dulu Berapa uang mukanya sekaligus uang perbulannya, apa kita sanggup, sekalian tanya juga berapa uang kos dalam setahun, kamu punya kenalan di sana?” tanya Ayahnya Yasser. “Ada Yah, nanti coba saya tanyakan ya,” "Bukannya anak si Selli juga dijakarta Mah ya?" Ayahnya bertanya pada Mamanya Yasser. "Iya, dia dari SMA kan udah lanjut disana," jawab Mamanya. "Kamu kan teman satu sekolah dulu sama Silvi, coba tanyakan sama Silvi, siapa tau dia bisa bantu." Ayahnya berkata pada Yasser. "Iya Yah," jawab Yasser singkat, andai mereka tau, kenalan yang Yasser maksud juga Silvi. Tapi sampai detik ini Yasser menutup rapat perihal hubungan mereka. “Iya Coba tanya dulu, kalau memang biayanya masih bisa Ayah jangkau, Ayah bisa berusaha tapi kalau memang biayanya diluar kemampuan Ayah sama Ibu, ya kami tidak bisa berbuat banyak, kecuali kalau kamu disana ada keinginan untuk bekerja Sambil kuliah boleh-boleh saja kamu melanjutkan disana,” ucap Ayahnya. “Iya Yah, rencana Yasser juga begitu, kuliah sambilan kerja, Yasser ingin bekerja supaya Yasser banyak pengalaman.” jawab Yasser. “Iya coba tanyakan dulu, kalau ada rezeki kita, pasti ada jalannya.” jawab Mamanya. Iya, Yasser ingin melanjutkan kuliah di Universitas Jakarta. Tujuan utamanya untuk kuliah disana supaya dia bisa lebih dekat dengan Silvi. Sudah lama dia memendam rindu yang tak bermuara selama ini. “Ayah, ini totalan untuk biaya perbulannya itu sudah termasuk uang kos,” ucap Yasser sambil memberikan secarik kertas untuk Ayahnya. “Kalau segini Insya Allah Ayah masih sanggup, nanti kita lebih berusaha lagi, supaya kamu bisa menyelesaikan kuliah kamu dengan baik dan tidak usah bekerja, biar kamu bisa fokus sama kuliah.” “Kapan kamu akan mendaftar?” tanya ayahnya lagi. “Kalau Ayah sudah setuju Berarti besok Yasser langsung mendaftar lewat online, karena pendaftarannya sudah dibuka dan seminggu lagi akan mengikuti tes online juga,” jawab Yasser. “Ya udah Ayah cuma berdoa Semoga kamu sukses.” “Amin ... makasih Ayah.” Orang tua Yasser merasa mampu untuk membiayai kuliah Yasser di Jakarta. Usaha ibunya Yasir sudah mulai meningkatkan, Begitu juga dengan hasil perkebunan mereka yang dikelola oleh ayahnya Yasir dan pekerja harian yang diminta untuk membantu pekerjaannya. "Gimana? Ayah sanggup?" tanya Silvi saat Yasser kembali menghubungi dia. "Alhamdulillah, Ayah menyanggupinya, Ayah bahkan berharap aku hanya fokus sama kuliah aku, tidak bekerja disana, tapi nanti kita liat dulu gimana baiknya." "Iya, Kita mendaftar dulu, nanti kamu foto ya piagam penghargaan apa saja yang pernah kamu dapatkan, mungkin aku bisa tunjuin itu secara pribadi biar dimudahkan untuk lewat." "Iya, nanti aku kirim foto ya." "Iya, ya udah dulu ya, aku ada tugas les yang belum selesai," "Masih ikut les?" "Masih, malah ini udah ganti lagi gurunya, aku ingin jadi mahisiswa terbaik nanti," "Amiinn." Yasser mengamini harapan Silvi. Melihat semangat Silvi yang luar biasa, perasaan Yasser makin menggebu-gebu ingin segera bertemu dengan Silvi. Tampilkan kutipan teks “ya kita menanti-nantikan pembalasan yang pas untuk dia!” sahut Kenzo lagi. “O ... sangat. Ha ha ha,” jawab mereka bersamaan sambil tertawa besar. “Thanks Bagas ya, untuk informasi kalau Silvi udah punya pacar,” ucap Zio. “Sama-sama bos, kita punya musuh yang sama, jadi santai aja,” jawab Bagas. “Loe emang top kalau bagian jadi intel Bagas,” tambah Kenzo sambil bercanda. “Kebetulan lagi nasib baik gua biar bisa ngebalas sakit hati gua, jadi pas gua lagi lewat waktu itu, liat pujaan hati Tristan sama cowok lain, bukan cowok sekolah kita, dari tampangnya gak kalah keren sama Tristan, nyimak lah gua obrolan mereka dari belakang,” jawab bagas. “Sip ... Mantap kali emang loe,” sahut Fandi sambil menepuk pundak Bagas. “Emang loe Bagas kenapa bisa benci kali sama Tristan?” tanya Heri. “Iya, loe gak pernah mau bilang kenapa, ada masalah apa loe sama dia?” tanya Kenzo juga. “Udah, gak usah di bahas, aku malas ngungkit itu semua, yang penting sekarang rasa dendam dan sakit hati gua udah terbalaskan,” jawab Bagas dengan senyum penuh kebencian. “Oke lah kalau gitu kata loe, kita juga berhutang banyak sama aksi loe.”jawab Kenzo. “Santai, yang penting aksi kita berjalan lancar,” jawab Bagas. “Mari bersulang untuk kemenangan,” ucap Zio. Ting ting ... Suara gelas mereka saling beradu satu sama lain. Mereka melanjutkan minum mereka sambil tertawa bahagia. Zio dan kawannya sangat benci pada Tristan, karna Tristan pernah menggagalkan penampilan grup band Zio dan teman-temannya pada acara perpisahan tahun lalu. Tristan disuruh gantiin Zio oleh teman-teman sekolah mereka, karna Tristan lebih berbakat dalam bernyanyi. Padahal waktu itu Tristan baru sembuh dari sakitnya, dan memaksakan menghadiri acara itu untuk memeriahkan acara kakak kelas mereka. Grup band Zio sudah berlatih keras untuk menampilkan yang terbaik, tapi semua sia-sia karna kehadiran Tristan yang sudah sembuh dari sakit patah tulang kaki selama 6 bulan karna kecelakaan. Sedangkan Bagas, dia naksir sama Leoni, teman satu kelas Tristan sekaligus wakil ketua kelas, dan Tristan ketua kelas, sehingga mereka sudah sangat dekat. Bagas sudah menembak Leoni, tapi Leoni menolak cinta Bagas, dia bilang, dia hanya cinta pada Tristan. Bagas sudah bisa ngelepasin Leoni demi perjuangin cinta dia untuk Tristan, tapi ternyata Tristan malah lebih cinta sama Silvi. Leoni yang mengetahui itu semua pernah di pergoki oleh Bagas sedang menatap Tristan yang sedang mengobrol bersama Silvi dengan wajah sedih. Bagas menyampaikan perasaan Leoni pada Tristan, tapi Tristan menolak, karna dia bilang, dia sedang jatuh cinta pada wanita lain, yaitu Silvi. Bagas sakit hati dengan sikap Tristan yang menyakiti hati Leoni, orang yang sangat dia cintai, makanya berniat mempermalukan Tristan di depan umum. Tapi dia tidak punya alasan yang pas untuk memulai aksinya. “Bagus,” Tristan menjawab dengan singkat. Di tempat yang berbeda. “Gimana aksi kita tadi malam?, gak sia-sia kan?” tanya Bagas pada kawan-kawannya. “Gak lah!, sukses besar!, kita berhasil buat dia malu dan marah!” jawab Fandi dan disambut tawa teman-temannya yang lain. “Biar dia tau rasa!, gimana malunya kita saat dia menggagalkan penampilan kita di acara sekolah, karna kehadiran dia!” jawab Zio yang biasa dipanggil bos oleh teman dia, dengan senyum sinisnya. “Dia ngerasa dia itu paling top disekolah, makanya dia berani songong sama kita,!” sambung Heri lagi. “Puas rasanya ya, setelah lama kita menanti-nantikan pembalasan yang pas untuk dia!” sahut Kenzo lagi. “O ... sangat. Ha ha ha,” jawab mereka bersamaan sambil tertawa besar. “Thanks Bagas ya, untuk informasi kalau Silvi udah punya pacar,” ucap Zio. “Sama-sama bos, kita punya musuh yang sama, jadi santai aja,” jawab Bagas. “Loe emang top kalau bagian jadi intel Bagas,” tambah Kenzo sambil bercanda. “Kebetulan lagi nasib baik gua biar bisa ngebalas sakit hati gua, jadi pas gua lagi lewat waktu itu, liat pujaan hati Tristan sama cowok lain, bukan cowok sekolah kita, dari tampangnya gak kalah keren sama Tristan, nyimak lah gua obrolan mereka dari belakang,” jawab bagas. “Sip ... Mantap kali emang loe,” sahut Fandi sambil menepuk pundak Bagas. “Emang loe Bagas kenapa bisa benci kali sama Tristan?” tanya Heri. “Iya, loe gak pernah mau bilang kenapa, ada masalah apa loe sama dia?” tanya Kenzo juga. “Udah, gak usah di bahas, aku malas ngungkit itu semua, yang penting sekarang rasa dendam dan sakit hati gua udah terbalaskan,” jawab Bagas dengan senyum penuh kebencian. “Oke lah kalau gitu kata loe, kita juga berhutang banyak sama aksi loe.”jawab Kenzo. “Santai, yang penting aksi kita berjalan lancar,” jawab Bagas. “Mari bersulang untuk kemenangan,” ucap Zio. Ting ting ... Suara gelas mereka saling beradu satu sama lain. Mereka melanjutkan minum mereka sambil tertawa bahagia. Zio dan kawannya sangat benci pada Tristan, karna Tristan pernah menggagalkan penampilan grup band Zio dan teman-temannya pada acara perpisahan tahun lalu. Tristan disuruh gantiin Zio oleh teman-teman sekolah mereka, karna Tristan lebih berbakat dalam bernyanyi. Padahal waktu itu Tristan baru sembuh dari sakitnya, dan memaksakan menghadiri acara itu untuk memeriahkan acara kakak kelas mereka. Grup band Zio sudah berlatih keras untuk menampilkan yang terbaik, tapi semua sia-sia karna kehadiran Tristan yang sudah sembuh dari sakit patah tulang kaki selama 6 bulan karna kecelakaan. Sedangkan Bagas, dia naksir sama Leoni, teman satu kelas Tristan sekaligus wakil ketua kelas, dan Tristan ketua kelas, sehingga mereka sudah sangat dekat. Bagas sudah menembak Leoni, tapi Leoni menolak cinta Bagas, dia bilang, dia hanya cinta pada Tristan. Bagas sudah bisa ngelepasin Leoni demi perjuangin cinta dia untuk Tristan, tapi ternyata Tristan malah lebih cinta sama Silvi. Leoni yang mengetahui itu semua pernah di pergoki oleh Bagas sedang menatap Tristan yang sedang mengobrol bersama Silvi dengan wajah sedih. Bagas menyampaikan perasaan Leoni pada Tristan, tapi Tristan menolak, karna dia bilang, dia sedang jatuh cinta pada wanita lain, yaitu Silvi. Bagas sakit hati dengan sikap Tristan yang menyakiti hati Leoni, orang yang sangat dia cintai, makanya berniat mempermalukan Tristan di depan umum. Tapi dia tidak punya alasan yang pas untuk memulai aksinya. Sampai akhirnya Bagas melihat Silvi sedang bersama Yasser, dan ternyata mereka berdua saling cinta, sedangkan Tristan belum pernah mengatakan cinta pada Silvi dan Tristan juga tidak tahu kalau Silvi punya pacar, karna Silvi selalu sibuk dengan buku-bukunya sehingga dia jarang curhat sama temannya. Pas hari perpisahan Bagas terkejut melihat Tristan menembak Silvi di acara mereka, Leoni pergi keluar karna cemburu melihat Tristan bernyanyi untuk Silvi, Bagas mengikuti Leoni, dan mendengar percakapan Zio dan teman-temannya. Rasa benci Zio melihat Tristan menyanyi membuat Zio dan teman-temannya pamit bilang ingin ke toilet, padahal mereka keluar dari ruangan untuk menghindari melihat penampilan Tristan. Kemudian mereka memilih berbincang dengan teman mereka di halaman belakang gedung, Bagas yang sedang mengikuti Leoni pun tak sengaja mendengar percakapan Zio dan teman-temannya tentang Tristan, dan menawarkan diri bergabung dengan mereka untuk membalas dendam. Sehingga mereka menyusun rencana dengan matang, Bagas punya keahlian bagian editing foto. Sedangkan Zio dan teman-temannya menyiapkan peralatan untuk aksi mereka. Rencana mereka berjalan dengan lancar, mereka berhasil membuat musuh mereka merasa malu.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD