Beberapa bulan berlalu dan Rei pulih seratus persen. Tidak ada tanda-tanda pria itu cedera. Naia pun merasa lega. Setidaknya itu yang dipikirkan oleh Naia, padahal Rei sama sekali tidak terluka. Hanya saja pria itu terlalu senang karena dimanja oleh Naia. Jadi ia betah berpura-pura. Sebagai kelanjutan perjanjian antara Naia dan Rei, Naia memberi pria itu tumpangan dan pekerjaan. Jadi di sinilah mereka, di tanah kosong dengan berbagai tanaman hias. "Aku tinggal menanam semua ini kan?" tanya Rei. Dia berdiri di tengah tanah kosong yang tak terlalu luas di sisi kiri rumah Naia. Naia ingin rumahnya asri jadi ia ingin Rei menatanya. "Ya, terserah bagaimana kamu mengaturnya, yang penting semua rapi." Selama Rei belum ingat akan identitasnya, Naia memutuskan untuk memperkerjakan dia di keb

