“Charly, kau benar-benar serius ingin pergi?” Aku masih berusaha membujuk Charlotte. Entah sudah berapa kali aku mengajukan pertanyaan itu sejak ia bangun jam enam pagi tadi. Sepertinya istri tercintaku itu pun sudah mulai tidak tahan menghadapiku, jadilah aku dihadiahinya tatapan kesal—yang malah membuat wajahnya semakin terlihat cantik. Salah satu alasan kenapa dari dulu aku suka sekali menggodanya. “Aku sungguh-sungguh, Dave. Apa ada ekspresi wajahku yang mengatakan kalau aku tidak serius ingin pergi?” Charlotte menutup retsleting tasnya dengan satu hentakan yang keras. Di dalam tas itu berisi beberapa potong pakaian dan beberapa perlengkapan untuknya menginap tiga hari di rumah Gina yang sedang hamil muda. Sahabat Charlotte yang sekarang juga menj
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books


