Sandiwara Kedua

1578 Words

"Isabel, kamu harus di jebloskan ke rumah sakit jiwa dan di kurung di sana. Otakmu sudah benar-benar tidak waras!". Viona berteriak di ujung telepone. Isabel benar-benar putus asa sekarang, kenapa begitu sulit untuk meyakinkan Viona. Satu sisi, Isabel tidak mau membiarkan hal buruk terjadi pada Tantenya yang tidak berdosa itu. Dilema berat dirasakan oleh Isabel pada usianya yang terlalu dini untuk mengalami hal-hal besar yang tidak seharusnya menimpa Isabel. "Tante, Ibel sayang Tante, semoga Tante Vio terhindar dari bahaya." Hanya itu yang bisa di katakan oleh Isabel kepada Viona sebagai penutup teleponnya. Viona terpaku mendengar kalimat Isabel terakhir. Telepon genggamnya masih menempel di telinganya meskipun Isabel telah memutuskan sambungan. "Baiklah Ibel, Tante janji akan berh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD