Penantian

1127 Words
    Jangan lupa Follow Akun Oldhaayunie(Martina) dan beri jejak( Comment,and tap Love). Tanpa dukungan kalian, semua tak akan berjalan dengan lancar. Thanks you Happy Reading, Di mansion Teixeira, seorang bocah  yang tak sabar untuk melihat gadis nya.Pertanyaan yang selalu didengar Morka keseribu kalinya.  “mommy kapan adik bayi ku lahir?aku ingin sekali bermain bersama nya”       Morka sangat  bingung dibuatnya, “Marlon sangat kecil, tapi ingatannya sangat tajam.Persis Addofo”. Namun pikiran negatif terlintas ,membuatnya harus extra menjaga marlon. Ia tak ingin anaknya begitu terobsesi pada bayi yang dikandung diana, ia tak ingin kejadian yang pernah terjadi terulang lagi.  “mommy” panggil Marlon sambil menggoyangkan celemek milik Morka. Morka tersadar, ia menghela nafas dan menjawab seadannya,”bersabarlah marlon,wahai putra ku.sudah ratusan kali kamu menyakan itu kepada mommy ,gadis kecil mu itu sebentar lagi akan lahir jadi bersabarlah “ jawab mommy. Sedangkan sang bocah itu mengangguk dan terus menunggu gadis nya lahir .sebuah idea terlintas di benak nya ,menemui sang bunda kebetulan tetangga nya. Dan tak lupa juga , ia memetik sebuah bunga mahal, koleksi milik Morka. Takut ketahuan jejak, ia  berlari begitu kencang menuju Mansion Rios.  “bunda, menantumu datang !” Sedangkan Diana yang tampak bersantai di taman, tak bisa berhenti tertawa melihat Marlon berlari dengan wajah yang sangat imut. Hatinya begitu hangat, ketika calon menantunya membawakan setangkai bunga, yang sangat dihafal. “ Marlon!” teriak Morka yang begitu murka, berlari mengikuti sang putra dan tak lupa membawa ranting pohon. “ bocah nakal!, koleksi milik ku hancur !”. Marlon yang melihat ibunya layaknya monster, berlari menuju diana. “Bunda, help me” teriaknya berlindung dibelakang diana. Diana tertawa terbahak-bahak, namun ia tak akan membiarkan Morka menyentuh menantunya. “ stop, morka!” Diana begitu tegas, membuat Marlon tersenyum penuh arti, “my hero”. “ bunga mahal,kesanganku rusak” ucap Morka yang begitu murka. “ Lihatlah, putramu begitu takut dengan amarah mu, sampai berlindung di belakang ku” “ my hero, help me” ucap Marlon kepada Diana, membuat Morka tersadar. “ apa aku sebegitu menakutkan?” tanyannya. “ sangat, the power of the emak emak kalau marah ,ampun bang jago” jawab Diana. “ kemarilah Marlon” tutur Morka yang tampak melunak. Namun tak ada pergerakan sedikit pun. “ mommy hanya ingin pertanggung jawaban mu, nak. Come on “ Marlon berjalan mendekati Morka dengan pelan-pelan, “ Mommy, sorry” Morka menghela nafas, ketika diana memberikan syarat, bahwa bunga itu untuk bayi yang dikandung diana. “ son, jika berbuat salah. Maka harus berani beratnggung jawab” nasihat morka. Marlon mengangguk, “ Marlon akan bantu mommy, namun beri Marlon waktu satu menit untuk mengecup adik bayi ku”, tanpa menunggu lama, Marlon berlari menuju Diana dengan kekuatan super. “ marlon akan menunggu mu datang” ucap nya  disertai kecupan kasih sayang nya pada perut Diana. “bye, bunda” .Marlon bergegas menuju taman untuk membantu Morka. Diana begitu antusias menunggu waktu itu tiba, ia yakin Marlon Teixeira seorang pria tampan dan bertanggung jawab di masa depan. Namun ia tak menyadari, air matanya menetes . “ lihatlah, air mataku pun menetes, karena terharu” Ia menghelus perut buncitnya, “ Nak, suatu saat nanti, jangan pernah sia-siakan pria yang begitu mencintaimu, karena kau tak tahu perjuangannya untuk bisa setia dan mendapatkan wanita yang dicintainya”.    Empat hari kemudian,             Langit yang begitu cerah, dimana sang bayi cantik jelita lahir ke dunia. Mariana Rios, namanya. Semua keluarga Rios berbondong-bondong membawakan hadiah dan doa, “akhirnya kami memiliki adik perempuan, sekian lamanya “ ucap Sean Rios. “ Princesa “ ucap Nathan sambil menggendong dan mengecup pipi gembul sang bayi. “ Nathan biarkan dia istirahat, kau selalu menggendongnya “ protes Diana. “ aku tak bisa melepaskannya, dia putri ku” jawabnya yang begitu posesif . “ uncle, ada 4 R yang akan selalu menjaga princes “ ucap mereka ,membuat semua orang tertawa. “ aku tugaskan kepada kalian untuk menjaga para ratu dan princes Rios  “ ucap nathan begitu tegas. “ siap komandan” “aku berharap menantuku bisa melumpuhkan mereka,dikemudian hari”.Diana begitu was-was . Dobrak,,,(bantingan pintu) “ Bunda,bunda” teriak Marlon setengah ngos ngosan. “ Marlon pelankan suaramu, nak” ucap Morka yang ikut mengejar Marlon. “ lihatlah dia begitu antusias” ucap Nathan sambil memeluk putrinya begitu posesif.” “dimana adik bayi nya bunda?” tanya Marlon. Diana yang menatap sang suami untuk memperlihatkan bayi nya kepada Marlon. “ kemarilah” tutur Nathan, sambil memperlihatkan wajah Mariana Rios. Seketika Marlon terpukau, menatap wajah cantik dari Mariana, masa depannya. Aku akan menjaga dan menyayangi nya . Melihat ekspresi  Marlon, membuat Morka mengabadikan moment ini. “sungguh lucu sekali” tutur Morka yang terus tertawa  melihat rekaman video marlon yang baru saja dia ambil beberapa detik lalu. “aku akan menyimpannya dan ketika besar akan kutunjukkan” tutur Morka  dengan sangat antusias begitu juga dengan bunda.Sedangkan marlon tidak peduli dan terus memperhatikan wajah bayi perempuan itu,sebesit kalimat keluar dari bibir marlon. “Aku akan menjaga dan menyayangi adik ini “  “Tentu kau akan menjaga putri ku.karena bunda percaya padamu nak” “dan aku ,ayahnya akan selalu menjaga dan memantau mu, nak” tutur Nathan. Semua orang menggeleng, betapa posesifnya Nathan. “ uncle benar, dan 4R akan selalu menjaga princes kami”. “ semangat putraku, aku yakin kau pasti bisa menaklukan mereka” teriak Morka .     Tiga  hari kemudian, Marlon tampak bergembira, hari ini merupakan dimana Mariana pulang ke rumah nya. Penyambutan yang sangat mewah, berbagai hiasan berwarna pink. “selamat datang,Mariana Rios. “ ucapan orang-orang yang begitu antusias menyambut kedatangannya. Semua tak luput dari pengamatan Marlon, ia terus mengikuti kemana Mariana dibawa.Hingga tiba dikamar cantik nuansa Pink, Marlon tersenyum ketika bayi cantik tertidur diranjang mungil ,sesekali ia menatap sang bunda yang terus tersenyum. “ bunda” panggil marlon, namun matanya tetap fokus kepada Mariana. “ iya ,anak ku” “ terima kasih” ucap Marlon, namun Diana terkejut dan terus memperhatikan Marlon, “ kenapa harus berterima kasih ,nak?” “ TERIMA KASIH TELAH TELAH MELAHIRKAN BAYI CANTIK UNTUK KU, MASA DEPAN KU” . Diana terkejut bocah berumur 8 tahun bisa mengucapkan kalimat itu, sungguh Diana begitu terharu. “kenapa kamu selalu  membuatku terharu?” Diana mengecup tangan kecil Marlon. “ bunda, marlon hanya ingin membuat bunda bahagia bukan menangis,please dont cry” ucap Marlon. “ aku tak tahu masa depan kalian, tapi aku berharap kalian bersama”. “ satu hal lagi, son. Bunda akan selalu membantu mu”. “ bantu Marlon, bunda. untuk bisa selalu bersama nya” ucap Marlon , untuk kesekian kalinya Diana terkejut ucapan Marlon . “ Morka, bayi mu tumbuh besar menjadi bocah pintar .Hingga aku terharu,dibuatnya, “ ucap Diana tetap dihadapan Marlon.                                                                Aku terhipnotis akan kecantikan mu.                                                 Akan kulawan takdir,untuk mendapatkan mu.                                                                                     Marlon Teixeira  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD