2 # Pernikahan 2

861 Words
    "  Baiklah " Mr.Bredley menarik nafas sejenak kemudian kembali berkata " Menikahlah dengan anakku Joenathan Aryan " Mr. Bredley menatapku serius .      Aku yang ditatap hanya bisa melongo , terkejut atas apa yang di katakannya ,menikah dengan anaknya? Yang benar saja . Aku tau bahwa Joenathan Aryan adalah laki laki yang sangat membenci wanita , bahkan seluruh karyawan di kantornya adalah laki laki , tapi aku tak punya pilihan aku menatap Mr.Bredley kemudian mengangguk lemas.      " Terima kasih Maureen , aku tau kau telah mengetahui sifat anakku tapi saat pertama melihatmu  aku yakin bahwa kau dapat mengubah pandangan Joe tentang wanita " wajah Mr.Bredley terlihat sangat senang  dan penuh harap membuatku semakin tak tega untuk menolaknya      " Pernikahanmu akan dilaksanakan secepat mungkin setelah kau pulih total dan aku harap kau dapat bersabar dengan sikap Joe nantinya , aku permisi dulu , aku harus mengatakan ini pada Joe , jaga dirimu Maureen " ucap Mr.Bredley sambil mengusap rambutku lembut kemudian berlalu dan pergi meninggalkanku yang masih mencoba mencerna segala yang dikatakannya tadi.       Flashback off       Saat ini aku sedang berjalan di atas altar menuju laki laki yang sedang menatapku penuh kebencian, membuat sangat gugup belum lagi para wanita yang menatapku tak suka. Ya aku tau mereka semua iri dengan ku yang bisa menikah dengan Joe sedangkan mereka dilirik Joe saja tidak .       Prosesi pernikahan berjalan dengan lancar , aku sempat lemas dan jantungku rasa nya ingin melompat keluar saat Joe mengucapkan janji suci itu dengan lantang dan mantap.     Author POV     Joe menggandeng tangan Maureen memperkenalkan dengan bangga pada para tamu. Memang saat ini Maureen terlihat sangat cantik , seksi , dan begitu mempesona membuat para laki - laki tak bosan melihatnya tak jarang dari mereka yang memberi selamat atas keberuntungan Joe bisa menikahi gadis sempurna seperti Maureen . Maureen menatap Joe , ia tau bahwa saat ini Joe hanya berakting , agar tidak mempermalukan keluarganya .     Setelah selesai memperkenalkan Maureen , Joe menarik tangan Maureen kasar dan membawanya masuk kedalam kamar pengantin mereka , dengan cepat Joe mengunci pintu.      Joe mendorong tubuh Maureen keras hingga dia jatuh membentur tembok . Melihat Maureen yang meringis kesakitan Joe berjongkok kemudian tersenyum  " Apa kau merasa sakit ? maaf aku tak sengaja tadi." Maureen hanya menatap Joe dilihatnya dia sedang tersenyum namun tak lama raut wajahnya berubah menjadi tatapan kebencian , mencengkram pipi Maureen kuat  " Apa kau pikir aku akan mengatakan itu pada mu , Jalang ?? Aku heran berapa banyak uang yang ayahku berikan padamu sampai kau mau menjual dirimu sendiri padaku . Tapi karena sekarang kau adalah milikku , kau harus menuruti setiap perkataan ku !! Setelah mengatakan itu Joe langsung menghempaskan wajah Maureen hingga kepala nya kembali terbentur tembok , Joe membuka kunci pintu lalu berjalan menuju sofa disamping tempat tidur lalu menelpon seseorang  " Kalian boleh masuk sekarang ! " Katanya tegas. Lalu tiga laki laki masuk kedalam kamar mereka kemudian kembali mengunci pintunya .  " Lakukan seperti yang aku katakan kemarin "         Kata Joe sambil meneguk winenya , lalu tanpa komando lagi salah satu dari mereka menarik tangan Maureen , melemparkan tubuhnya ke atas ranjang lalu membungkam mulutnya dengan kain , dan memegangi tangannya , satu lagi dari mereka mencoba melepas gaun yang ia kenakan menyisakan celana dalam dan bra yang menempel di tubuh putih dan seksi Maureen , ketiga laki laki itu menatapnya dengan penuh gairah , mereka heran mengapa sang bos menyia-nyiakan istrinya yang sangat menggoda ini , dengan ragu mereka menoleh dan menanyakan pada Joe " Lakukan saja perintahku !!! " Bentak Joe pada mereka, lalu mereka pun menjalankan aksinya mulai dari menciumi leher Maureen , turun kebawah membuka bra nya dengan kasar lalu meremas d**a seksi Maureen,  Maureen hanya menangis meratapi dirinya yang di perlakukan dengan kejam oleh Joe, Setega itukah Joe padanya, memberikan malam pertama mereka para tiga laki laki bernafsu . Maureen menatap Joe dalam tangisnya , ia terlihat sangat terlihat sangat menikmati kesengsaraannya.      Maureen mendesah geli saat salah satu dari mereka mengangkat pahanya lalu menciuminya dengan kasar , sedangkan dia tidak dapat melakukan perlawanan karena tangan dan kakinya juga dipegangi.     Tiba-tiba tangan orang yang meremas dadanya turun kebawah , mengelus perutnya dengan kasar hingga tidak sadar bahwa saat ini dia telah meremas luka jahitan Maureen yang baru saja kering, Maureen meringis kesakitan, dan ia merasa ada sesuatu cair yang mengalir di bekas luka. Namun ia sudah tak bisa lagi menahan betapa sakitnya lukanya itu dan kemudian ia mulai hilang kesadaran. Joenathan POV       Saat ini aku sedang menikmati pertunjukan yang ada di depan ku , orang suruhanku sedang menjalankan apa yang aku perintahkan, ya aku menyusul mereka untuk menyiksa Maureen si wanita sialan itu, wajah Maureen saat ini membuatku muak berpura-pura polos dengan menangis.        Cihh !! Melihatnya saja membuat ku jijik, dasar wanita jalang! Aku memalingkan wajahku sejenak kemudian kembali melihat aksi mereka ,mata ku tertuju pada tangan yang sedang meremas bekas luka Maureen , ya luka itu terlihat sangat jelas di tubuh putihnya , seketika aku tegang dan benar aku melihat darah mengalir dari lukanya .       Mereka yang menyadari itu juga langsung kaget dan menoleh padaku " Bb..bos..darrr..ah.." aku menangkap ketakutan pada mata mereka , aku mengepalkan kedua tanganku  " Keluar!!!!! Keluar sekarang!!" 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD