Neraka Pecah

2262 Words

Mesin sedan hitam bergemuruh di jalan tol sepi. Hujan rintik menampar kaca depan, wiper bergerak malas. Dargo duduk di kursi belakang, rokok menyala di jemarinya. Asap menari di udara, menempel di kaca buram. Tatapannya kosong, dingin, seperti pria yang sudah terlalu sering melihat darah. Di sampingnya, dua bodyguard berjas hitam diam tanpa berani bicara. Hanya sesekali melirik kaca spion, menunggu perintah. “Berapa orang yang sudah kubuang ke sana?” suara Dargo pelan, serak. “Dua puluh, bos… lebih,” jawab sopir terbata. Dargo menyeringai tipis, asap rokok keluar bersamaan. “Dan mereka belum bereskan segelintir bocah itu?” Tak ada jawaban. Dia menepuk lutut, sekali. Bunyi tap itu membuat suasana makin mencekik. “Kalau aku sendiri yang harus turun… berarti mereka sudah menginjak wil

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD