Reinald berkali-kali menyugar rambutnya dengan kasar. Ia tidak mampu menolak hasil rapat penting hari ini bersama petinggi dinas. Sebagai petinggi yang kini sudah menjabat sebagai Kasi Jalan dan Jembatan, Reinald di kirim ke Kalimantan sebagai pemateri untuk sebuah pelatihan. Reinald sudah mencoba untuk menolak dan menyerahkan tugas itu kepada rekan lainnya, sebab ia tidak tega meninggalkan Andhini di Bandung walau hanya dalam waktu dua minggu saja. Namun, kepala Dinas menolak permintaan Reinald. Pria itu lebih pantas dan lebih layak untuk memberikan materi pada acara itu. Tok ... Tok ... Tok ... Reinald yang tengah kusut dengan pemikirannya, mendengar suara ketukan dari luar pintu. Tidak lama, sahabat lamanya yang masih saja setia sampai saat ini, masuk ke ruangan itu. “Bagaimana, R

