Rossa ternganga mendengarkan semua penjelasan Aulia. Tangannya bahkan ikut bergetar tatkala memegangi setir mobilnya. Ia seakan tidak percaya dengan semua yang diceritakan oleh sahabatnya. “Uul, a—aku ... maaf, aku beneran kaget mendengarkan penjelasanmu itu. Aku rasanya masih tidak percaya jika Angga berani melakukan hal itu?” Aulia menyandarkan kepalanya di bangku mobil Rossa, “Tapi itulah kenyataannya, Mbul. Angga sudah berubah. Ia tidak lagi Angga yang dulu kita kenal.” Aulia menoleh ke arah Rossa. “Terus apa yang terjadi pada Angga?” “Papa Rei melaporkannya ke polisi.” “Angga dipenjara?” Aulia menggeleng, “Angga memohon agar ia dimaafkan. Akhirnya papa Rei mencabut kembali laporan dengan beberapa persyaratan. Angga membuat surat perjanjian di atas materai dan di skro.” Rossa k

