Tanganku menekan punggung Hu Xiaoli dan aku sama sekali tidak menunjukkan belas kasihan. Aku biasa menekan tubuh para tamu ketika berada di panti pijat dulu dan sekarang aku juga menekan Hu Xiaoli ketika berada di sini. Wajah Hu Xiaoli berubah secara drastis, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Saat aku selesai menekan titik akupunktur di punggungnya, Hu Xiaoli menarik napas lega dan berbisik pelan, “Jangan berhenti, teruskan saja.” Kata-kata ‘jangan berhenti’ dan mendorongku untuk terus melakukan itu benar-benar merangsang psikologis seorang lelaki. Aku menarik napas dalam-dalam, dan tanganku langsung menekan sepasang bulatan montok di bagian belakang Hu Xiaoli. Segera setelah aku menekannya, aku dan Hu Xiaoli sama-sama menggigil pada saat yang bersamaan. Ini benar-benar sangat nyama