Sekotak Sarapan

1960 Words

Edwin tiba di rumah Firza ketika hari sudah gelap, hujan masih deras mengguyur kota Balikpapan. Ia menekan bel sebentar, lalu langsung masuk ke dalam tanpa menunggu si empunya rumah atau asisten rumah tangga mempersilakannya masuk. Sudah biasa ia datang ke sana seperti itu tatkala orang tua Firza sedang tidak ada di rumah, dan ia juga tahu, sekarang orang tua cewek itu sedang ke luar kota. “Eh, ada Den Edwin,” sapa seorang asisten rumah tangga ramah. “Firza ada, Bi?” tanya Edwin seraya melepas sepatu. Ia membiarkan pakaian basahnya meninggalkan bekas-bekas air di lantai, biarlah nanti di kamar Firza baru ganti baju. “Ada di kamarnya, Den, masuk saja,” jawab wanita paruh baya itu. “Mau dibikinkan minum, Den?” “Boleh.” Edwin mengeloyor pergi menuju kamar Firza di lantai dua. Wanita tadi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD