Bukan Anak Unggul

1355 Words

“Ed!” Panggilan Firza yang terdengar mendekat menjadi perhatian ketiga orang di depan toilet. Sementara itu Angkasa masih menatap Edwin dengan pandangan menilai akibat ucapannya tadi yang mengatakan cewek berjilbab yang dicarinya sudah pergi, kenyataannya baru saja keluar toilet. “Eh, kok, pada ngumpul di sini?” Pandangan Firza memindai satu per satu orang-orang itu. Dan bola matanya menyipit tatkala menatap Nayla. “Mau ke toilet, tapi nggak jadi, bau pesing,” sela Edwin, lalu menarik lengan Firza pergi. Gantian Nayla menatap sungkan ke sosok Angkasa, sosok itu terlihat misterius akibat ucapan dan tatapan matanya di kursi tadi. “Kamu mau ke toilet? Aku duluan, ya,” ucap Nayla, lalu beranjak melewati Angkasa. Sebelum jarak membentang, Angkasa berucap tegas menahan langkah Nayla, "Tun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD