34

1156 Words

Bebi memajang bunga pemberian Samuel di meja. Bau harumnya semerbak dan membuat seisi ruangan menjadi lebih segar. Ia lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur yang sebelumnya dia gunakan kemarin. Sementara Pink masih saja melihat keluar jendela, ke arah Bintang yang kini duduk sendirian. ”Kamu lihat apa sih Pink?” Tanya Bebi setengah melirik pada Pink. “Aku kenyang banget,” ujarnya lagi sambil mengelus perutnya yang membuncit karena terlalu banyak makan. ”Kamu makan terus memang. Mana mungkin nggak kenyang Beb?” Ujar Pink yang memprotes kata-kata Bebi. ”Aduh, kalau dimakan nanti kan udah enggak hangat, rasanya pasti berubah,” kelak Bebi. ”Alasan terus, alasan terus.” Bebi kemudian memilih duduk saja agar ia tidak mengantuk karena rebahan. Ia pun mengikuti Pink melihat ke luar jendela. “

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD