" mundur! Biar gue yang bawa!" Titah Bara ketika Bayu sampai, belum sempat mengajukan pertanyaan, bahkan Bayu belum menormalkan napasnya. Ia pun mengikuti perintah sang ketua. Bara mengendarai motor Bayu dengan kecepatan tinggi. Bayu merasakan kakinya seperti di tusuk tusuk jarum saking dinginnya. Ia merutuki kelinglungan dirinya yang sampai lupa memakai celana panjang. Sesampainya di penthouse milik Bara, Bayu langsung berlari menuju salah satu kamar, ia meringkuk kedinginan di balik selimut. Bara hanya tersenyum tipis dengan kelakuan sahabat sejak kecilnya itu. Sekarang, Bara tidak pernah lagi meninggalkan kewajiban sholat lima waktu nya, bahkan ketika di pondok ia sudah mulai membiasakan dirinya sholat malam. Pagi ini setelah menunaikan shalat subuh, Bara duduk sambil membaca ayat

