Bab 30

1182 Words

Semahal apapun bantalnya, tidak akan pernah bisa senyaman bahu suamiku Setelah melaksanakan shalat Maghrib berjamaah, Bara mengajak Haura duduk di balkon kamarnya " Ra, orang orang di kantor mas kasih saran supaya mas buat perayaan pergantian kepemimpinan perusahaan, sekaligus memperkenalkan kamu sebagai istri mas, menurut kamu gimana? " " sek mas, tak pikir ndisek..." " jangan kelamaan mikirnya Ra " " mas nya diem dulu, gimana Haura bisa mikir kalo di ajak ngomong terus?! " " iya iya..." Bara menutup mulutnya rapat rapat membiarkan Haura berpikir terlebih dahulu " Ra, gimana kalo mikirnya sambil cobain kue yang tadi kamu bikin? sambil nunggu isya..." " hadeh, padahal tadi hampir dapet ide...malah mas nya ngomong lagi..." " ya udah yuk ah, ke bawah..." ajak Bara menarik tangan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD